LANGKAT | Kantor Desa Serapuh Asli kembali menjadi sasaran aksi sejumlah warga dengan
menggantungkan bra/BH di halaman kantor desa, Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, pada Senin (29/7/2024).
Dalam aksinya, selain menggantungkan bra di halaman depan kantor desa, warga ingin kepala desa (kades) dicopot dari jabatannya lantaran diduga terlibat asusila dengan beredarnya vidio mesrah mirip oknum kepala desa berinisial, NH dengan AR, wanita yang diduga sudah memiliki suami.
Dari dokumentasi yang dihimpun wartawan dalam aksi tersebut, terlihat sejumlah warga juga membawa sepanduk berwarna putih bertulisan. “Desa Serapuh Asli Sedang Krisis Moral !!! Akibat Perilaku Kades Yang Tidak Bermoral,” tulis dalam sepanduk.
“Sudah tiga kali atribut demo warga dirusak dan dicabut sebelumnya, kini warga kembali memasang baliho dan menggantungkan pakaian dalam wanita,” kesal Lia, warga berdomisili di Dusun satu, dan sejumlah para aksi di kantor desa.
Lia pun menyampaikan, jika pakaian dalam yang digantungkan di halaman kantor desa sebagai ungkapan kemarahan dan kekecewaan warga emak-emak yang tidak dihargai.
“Digantungkan bra atau pakaian dalam itu sebagai ungkapan kecewa dan kemarahan emak-emak yang tidak dihargai oleh kepala desa. Jika kepala desa ingin berdamai dengan masyarakat ya silahkan, namun sampai saat ini tidak ada etikat baiknya,” ujar Lia kembali kepada wartawan.
Aktifitas Normal
Meraka pun berharap kepada Bapak Pj Bupati Langkat untuk cepat-cepat mencopot oknum Kepala Desa Serapuh Asli.
“Kami harap Bapak Pj Bupati Langkat untuk cepat mencopot jabatan Kepala Desa Serapuh Asli,” tegas Lia dan emak-emak yang melakukan aksi saat itu.
Senada dengan hal itu, Yakup Sekretaris Desa Serapuh Asli saat dimintai tanggapan soal aksi warga saat ini, dirinya menyarankan wartawan untuk meminta tanggapan kepada BPD (Badan Permusyawaratan Desa-red)
“Baiknya kepada BPD untuk tanggapan aksi ini. Untuk saat ini pelayanaan administrasi surat menyurat masih berjalan normal. Jika sifatnya emergency kami sampaikan kepada kades,” ujar Yakup, saat ditemui wartawan diruang kantor desa.
Disinggung soal masuk tidaknya Kepala Desa ke kantor terkait adanya permasalahan ini, Sekretaris desa mengatakan sebelum adanya aksi ini, ada pertemuan dengan Pak Camat.
“Saat itu Pak Camat meminta agar kepala desa tidak dulu masuk ke kantor. Kalau ada permasalahan sifat administrasi, kami sebagai perpajangtangan untuk meminta teken ke pak kades,” pungkas Yakup, yang saat itu bersama perangkat desa lainya.
Reporter : Teguh