MEDAN | Dalam satu pengajian yang dilaksanakan di Masjid Raya Miftahul Iman belum lama ini, Al Ustad Kusnadi Ragil Imam SPdI menyebutkan, harus menjadi perhatian khususnya bagi orang tua terhadap anak, karena rukun rukun kebaikan semakin mahal dan bisa jadi langka.
Dia menyebutkan itu karena perubahan jaman yang tidak mungkin terelakan oleh kita sebagai manusia, kehidupan yang sebelumnya terasa nyaman dan aman saat ini perlahan hilang. Sikap saling tolong menolong semakin menipis, siap lu siapa gue yang mengarah kepada balutan egois dan sok hebat, sok pintar dan merasa dia yang paling hebat.
Menurut ustad yang juga sebagai seorang pendidik tersebut, anak-anak jaman now (sekarang) dalam kehidupannya sehari hari rata-rata sudah diracuni oleh teknologi, tidak saja yang tinggal di perkotaan, di desa-desa saja hampir setiap anak dibekali HP android oleh orang tuanya.
Produk elekronik tersebut yang seiyogianya digunakan sebagai sarana belajar mengajar, justeru dijadikan teman, yang akhirnya membuat sang anak lupa belajar dan menjadikannya lebih cinta dengan HP-nya dibanding kepada lingkungannya, bahkan dia lupa kepada perintah orang tuanya.
Akhir Zaman
Menurut Ustad Kusnadi, fenomena ini sebagai bukti anak-anak sekarang lebih cinta dengan dunianya sendiri, sedihnya lagi peran orang tua sebagai pemberi contoh tidak lagi berfungsi apalagi guru ataupun masyarakat yang ada di sekitarnya hanya dianggap angin lalu.
Menurut para orang orng tua ini merupakan bagian dari tanda tanda akhir zaman, anak-anak tak lagi menhiraukan orang tua dan semakin jauh dengan nilai agama maupun sosial. Pergaulan semakin bebas perbuatan pun menjadi tak ada batas.
“Rukun atau sedi sendi dasar kebaikan saat ini semakin mahal. Manusia lebih asyik dengan dirinya sendiri, tidak perduli dengan sekelilingnya, seakan kalau dia mati berangkat sendiri ke kuburan. Ikut wirit pun tak mau, apa lagi ke masjid, kakinya seakan kelu,” sebut Ustad Kusnadi.
Melihat iu, mari para orang tua dan para tokoh masyarakat untuk melakukan gerakan pembinaan terhdap anak-anak dan para remaja, apa pun wadahnya yang penting bisa menjadikan para pemuda kita tidak terjerumus dengan perbuatan yang dilarang agama dan meresahkan umat.
Kebetulan saat ini kita memasuki Tahun Baru Hujriah, sambutlah momen ini sebagai bahan kajian untuk memperbaiki akhlak kepada yang lebih baik dibanding dengan tahun sebelumnya. Tahun 1444 Hijriah sebagai pembenahan baik untuk diri sendiri maupun orang-orang yang ada di sekeliling kita, sebagai bagian dari semangat membangun bangsa, sebuat ustad.
Reporter : Karyadi Bakat SE