LANGKAT | Ratusan warga Desa Serapuh Asli Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, menggelar demonstrasi di Kejaksaan Negeri (Kejari) Langkat, Rabu (19/2/2025).
Kedatangan mereka mendesak Kejari Langkat mempercepat proses laporan yang masuk pada, Januari 2025 terkait dugaan penyelewengan Dana Desa (DD) Tahun Anggaran (TA) 2024 oleh aparat Desa Serapuh Asli.
Dalam orasinya, massa meminta Kejari Langkat untuk serius menangani laporan kasus dugaan koprupsi Dana Desa Serapuh Asli di Desa tersebut.
“Bila saat ini belum ada penjelasan yang jelas dari pihak Kejari Langkat, maka tiga hari kedepan kami kembali melalukan aksi bahkan kami akan menginap di Kejaksaan,” ujar Wahyu salah satu orator di depan kantor Kejari Langkat.
Massa sempat kecewa karena hanya ditemui, Kasubsi II, Dicky SH, di Kejari Langkat ketika aksi. Dimana massa ingin bertemu langsung dengan Kajari Langkat.
Sementara dihadapan massa, Kasubsi II Kejari Langkat, Dicky SH menyampaikan jika pimpinan sedang melaksankan dinas resmi ke Medan, ia pun meminta waktu kepada massa aksi soal laporan ini.
“Terkait laporan sudah kami terima, dan kami meminta waktu untuk meneliti dahulu, dan kami penegak hukum juga diatur undang- undang. Untuk laporan di bulan Januari, kami akan koordinasi dengan bidang terkait, sudah sampai dimana penanganannya,” ucap Dicky.
Kepada orbitdigitaldaily.com, M Agus Tami, warga Serapuh Asli menuturkan soal dugaan peyelewengan dana desa diantaranya belum disalurkannya Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada 20 warga pemerima.
“Sejak bulan Juli hingga Desember 2024, kemudian honorium kader posyandu kepada 10 penerima sejak Januari hingga Desember 2024. Kemudian ditemukan proyek mangkrak serta proyek diduga fiktif yang tidak dikerjakan. Padahal di pagu 2024 anggaran tersebut sudah dimasukan,” katanya.
Agus juga menyampaikan, kehadiran warga disini menuntut pihak Kejari Langkat agar segera mempercepat proses pemeriksaan terhadap seluruh perangkat Desa Serapuh Asli yang diduga melakukan penyelewengan DD 2024.
“Kami minta pihak kejaksaan bisa cepat memperoses laporan kami. Agar pihak-pihak yang kami laporkan tidak menghilangkan barang bukt dan tidak melarikan diri. Maka kami minta dipercepat,” pinta Agus, budayawan dari desa tersebut dan massa aksi di lokasi.
(WOD/020)