KISARAN – Wabah demam berdarah dengue (DBD) masih mengancam kesehatan masyarakat. Di Asahan, 4 orang meninggal dunia karena DBD.
“Kasus meninggal karena DBD tahun 2019 naik dibandingkan tahun 2018 yang hanya 2 orang. Berdasarkan data terakhir ini, kita mencatat ada 4 orang korban yang meninggal dunia akibat DBD,” kata Kadinkes Asahan, dr Aris Yudhariansyah, Kamis (3/10/2019).
Keempat korban penderita DBD yang meninggal dunia berasal dari daerah Bandar Pasir Mandoge, Mutiara, Gambir Baru dan Pulo Bandring.
Dikatakan, Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan mencatat ada 493 orang penderita DBD yang tersebar di 25 Kecamatan. Namun dari jumlah itu, Kecamatan Kisaran Timur menempati urutan terbanyak penderita DBD, yakni di daerah Gambir Baru dan Mutiara sebanyak 76 kasus
Kemudian disusul di Kecamatan Kisaran Barat, Kelurahan Sidodadi dengan 70 kasus dan Kecamatan Pulo Bandring dengan 46 kasus. Dan rata rata Kecamatan memiliki kasus DBD.
“Ada 1 daerah yang tidak memiliki kasus DBD yakni didaerah Bagan Asahan,”kata Kadinkes.
Menurut dr Aris, naiknya kasus DBD disebabkan masih kurang pedulinya masyarakat terhadap kesadaran lingkungan, ditambah lagi dengan curah hujan cukup tinggi sehingga kasus DBD melonjak di Kabupaten Asahan.
“Kebiasannya bila hujan terus menerus nyamuk lebih gambang bertelur. Maka itu kita harus peduli dengan lingkungan, untuk mengecek air yang tergenang, ”sebutnya.
Kadinkes juga berharap masyarakat tetap waspada dan melakukan hidup bersih serta peduli dengan lingkungan, agar terhidar dari DBD dan penyakit lainya.
“Kami hanya bisa melakukan pemberantasan sarang nyamuk dan upaya pengasapan. Intinya masyarakat harus peduli lingkungan,” ungkapnya.
Reporter : Suheri