Terapkan Pola Lama untuk Tanam Padi, Distan Tapsel: Tak Lagi Disemai

Tapsel-ORBIT: Dinas Pertanian Tapanuli Selatan mensosialisasikan cara menanam padi dengan menggunakan pola yang lama dengan menggunakan peralatan pertanian (Alsintan) yang modern.

Penerapan penanaman perdana ini dilakukan sebagai langkah awal untuk mengefesiensikan ataupun mengurangi biaya dan waktu dalam mengelola persawahan dengan cara menabur bibit padi ke lahan persawahan secara sembarangan dan tidak lagi disemaikan seperti yang biasanya dilakukan pada petani di wilayah Tapanuli Selatan.

Kegiatan ini sudah mulai berjalan di tiga kecamatan yaitu Batang Angkola, Sayur Matinggi dan Tantom Angkola.

Hal tersebut diungkapkan Kadis Pertanian Tapsel Ir Bismark Muaratua didampingi beberapa stafnya diantaranya Kabid Tanaman Pangan Iswal Parningotan, Kabid Sarana dan Prasarana Muhammad Taufik Batubara di kantornya di Sipirok kepada Orbitdigitaldaily.com, Kamis (14/2/2019).

Menurutnya lagi, pola lama ini digunakan untuk mengambil perbandingan apakah lebih besar hasil panen padinya dibanding dengan menggunakan pola yang biasa digunakan para petani Tapsel.


Kadis Pertanian Tapsel Ir Bismark Muaratua

Ini merupakan suatu program yang baru di dunia pertanian persawahan (padi) di wilayah Tapanuli Selatan. Sebelumnya khususnya petani di Pulau Jawa dan Kalimantan telah berhasil membuktikan lebih besar hasil panennya dibanding menggunakan pola yang biasa digunakan.

“Dahulu di zaman kerajaan nenek moyang kita pernah menerapkan ini, saat itu mereka berhasil memperoleh hasil panen yang besar dan saat itu para petani mengumpulkan padi dalam lumbung padinya masing masing, dan kalau di Tapsel lumbung padi tersebut dinamakan talobat, di zaman itu manusia tidak pernah kekurangan makanan berupa beras karena ada lumbung padinya,” kata Bismark.