SERGAI| Sekitar 130 hektar sawah di Dusun V dan Dusun VI Desa Pematang Ganjang Kecamatan Sei Rampah Serdang Bedagai ( Sergai ) tidak bisa ditanami akibat genangan air karena buruknya drainase.
Menurut salah seorang petani Saputra kepada wartawan, Rabu (25/1/2023) mengatakan, ada 130 hektar sawah di Pematang Ganjang yang saat ini tidak bisa ditanami akibat genangan air.
Dari jumlah itu menurut Saputra, sekitar 30 hektar sawah sempat ditanami padi, namun karena terendam air, akibatnya mati.
“Dalam setahun ini sudah 2 kali kami tanami padi, tapi ya gitu, paling lama umur tanaman seminggu udah mati karena terendam air”. Kata Saputra
Sedangkan untuk yang 100 hektar lanjut Saputra sama sekali tidak bisa ditanami padi karena genangan air.
“Kalau yang sebelah sini ( sederet sungai Rampah – red ) sama sekali nggak bisa ditanami”. Terang Saputra.
Menurut Saputra, genangan air yang mengakibatkan 3 kelompok tani tidak bisa bercocok tanam ini akibat menyempitnya drainase di beberapa titik, terutama di tugu perbatasan antara Desa Pematang Ganjang dengan Desa Sei Rampah.
“Dan kondisi ini sudah terjadi selama 8 tahun dan belum pernah ada perbaikan, padahal sudah berkali kali disampaikan”. aku Saputra.
Akibat kondisi ini, menurut Saputra petani mengalami kerugian sebesar Rp. 3. 000. 000 dalam per hektar nya.
Untuk itu, Ia meminta kepada Pemerintah atau Dinas terkait untuk segara melakukan perbaikan saluran air, agar sawah mereka tidak terendam air lagi saat hujan turun.
“Kami minta ini segera dilakukan pengorekan, kalau ini tidak korek
dan hujan turun, sawah kami nanti bakal terendam. Karena kami setelah surut bakal tanam untuk mengurangi kerugian sebelumnya,”pintanya.
Sementara itu, Kepala Desa Pematang Ganjang Sugiono mengatakan, dalam waktu dekat ini akan menindaklanjuti keluhan masyarakat khususnya para petani di Desanya.
“Nanti dalam waktu dekat ini kalau sudah surut, saluran air yang tumpat itu bakal kami bongkar. Walaupun dananya tidak ada akan ada solusi yang akan kami lakukan, atau pendahuluan dari dana Desa. Yang jelas ada tindaklanjut dari pemerintah Desa,”ujarnya.
Selain itu, kata dia, salah satu yang menjadi kendala adalah saluran air yang tersumbat juga berada di Desa Seirampah, namun nanti bakal dikonsultasikan ke Desa Seirampah.
“Jadi yang menjadi kendala kita itu saluran air di Desa Seirampah. Sebab, disana itu membutuhkan dana yang cukup besar, karena saluran air nya harus dibongkar. Kalau di Desa kita masih bisa kita tanggulangi,”tutupnya. Reporter: dr Pujianto