MEDAN – Puluhan warga di Jalan Karya Marindal I, Gang Rukun menganiaya Kapolsek Patumbak, AKP Ginanjar Fitriadi, Jumat (9/8/2019) malam.
Alhasil, Ginanjar pun harus dilarikan ke Rumahsakit lantaran luka yang dialaminya.
Menurut Kasatres Narkoba Polrestabes Medan, AKBP Raphael Sandy Priambodo, yang ditanyai orbitdigitaldaily.com menyebut pengeroyokan itu bermula ketika AKP Ginanjar menggelar Gerebek Kampung Narkoba (GKN).
“Jadi sewaktu Kapolsek Patumbak mau nangkap bandar narkoba di sana. Kejar-kejaran lah petugas sama pelaku. Nah, Ginanjar ngejar terus dia,” ujar Raphael, Sabtu (10/8/2019).
Raphael sendiri mengatakan, bandar Narkoba yang diburu oleh Ginanjar memang sudah masuk dalam Target Operasi (TO) Satres Narkoba Polrestabes Medan.
“Jadi bulan Juli lalu ‘kaki’ bandar ini sudah pernah kita tangkap, inisial E. Tapi memang kita kesulitan menangkap bandarnya karena berpindah-pindah tempat dan disembunyikan warga,” terangnya.
Sekira 20 orang kabarnya menganiaya Ginanjar, mereka semua merupakan warga yang diprovokasi oleh bandar yang diketahui bernisial A.
“Informasinya sudah 3 orang diamankan atas pasal 170 (penganiayaan bersama-sama), ini saya mau jenguk dia (AKP Ginanjar) di rumahsakit, di RS Mitra Media Amplas,” kata Raphael.
Menurut Raphael, tersangka A merupakan bandar besar narkoba di sana. Dalam sepekan pelaku bisa menjual 0,5 kg sampai 1 kg sabu-sabu.
“Oleh Polda si A ini juga diburu, memang bandar dia di sana,” sebut Raphael.
Meski tidak parah, namun Ginanjar mengalami luka di bagian wajah akibat pengeroyokan itu.
Kanit Reskrim Polsek Patumbak, Iptu Budiman Simanjuntak mengatakan penggerebekan tersebut pihaknya mengamankan 3 orang pengedar narkoba yaitu U (49), K (30) dan S (29).
Dari interogasi ketiganya lantas didapati informasi narkoba itu didapat dari tersangka bandar berinisial A.
“Barulah dikejar Kapolsek, pak Ginanjar sampai di kediamannya pelaku, Jalan Marindal I Pasar IV Gang Keluarga,” kata Budi.
Polisi melihat tersangka A sedang duduk di depan rumah.
Mengetahui akan ditangkap polisi, tersangka A yang sedang duduk-duduk dengan jaringannya kemudian mengeroyok Ginanjar. “Disitulah waktu kapolsek kita mau nangkap pelaku, dihajar beliau,” terangnya.
Pelaku A pun ditembak mati oleh petugas saat melakukan pengeroyokan Kapolsek Patumbak. “Ya ditembak matilah dia sama anggota, dihajarnya komandan kita,” ceritanya.
Senada dengan Raphael, Budi menyatakan memang tersangka A merupakan bandar besar di sana. “Putaran sabu yang dijualnya sampai 1 kg seminggu,” pungkas Budi
(Diva Suwanda)