BKKBN Sumut dan Komisi IX DPR RI Gelar Sosialisasi Intensif Cegah Stunting di Palas

Anggota Komisi IX DPR RI, DR H Saleh Partaonan Daulay M.Ag, M. Hum, MA dan Sekretaris Badan BKKBN Prov Sumut, Yusrizal Batubara, S.Sos dan Kapokja Humas Perwakilan BKKBN Sumut, Yusrodi Rangkuti foto bersama dengan warga. (Foto/Ist)

PALAS | Upaya serius untuk mengatasi tingginya angka stunting di Indonesia tengah digelorakan. Sehingga Perwakilan BKKBN Sumut menggandeng Komisi IX DPR RI sebagai mitra strategis, bersama-sama menggelar sosialisasi intensif untuk mencegah stunting melalui program 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) di Desa Sabarimba, Kecamatan Barumun, Kabupaten Padang Lawas.

Pasalnya Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Utara, menyadari bahwa kurangnya informasi kepada masyarakat tentang pentingnya memperhatikan asupan gizi dan kebersihan diri pada ibu hamil dan anak di bawah usia 2 tahun menjadi akar permasalahan.

Sekretaris Badan BKKBN Provinsi Sumut, Yusrizal Batubara, S.Sos dan Kapokja Humas BKKBN Sumut, Yus Rodi Rangkut foto bersama dengan Anggota Komisi IX DPR RI, DR H Saleh Partaonan Daulay M.Ag, M.Hum MA. (Foto/Ist)

Acara yang dihadiri oleh Sekretaris Badan BKKBN Provinsi Sumut, Yusrizal Batubara, S.Sos dan Kapokja Humas Perwakilan BKKBN Sumut, Yus Rodi Rangkut serta Anggota Komisi IX DPR RI, DR H Saleh Partaonan Daulay M.Ag, M.Hum MA menjadi momen bagi warga Sabarimba. Selasa (23/1/2024).

Para warga dari ibu hamil hingga para orang tua yang membimbing anak-anak di bawah usia 2 tahun, berkumpul untuk mendengarkan informasi yang sangat berharga.

Mereka diberikan pemahaman mendalam tentang pentingnya memperhatikan asupan gizi dan menjaga kebersihan diri selama masa kritis 1000 HPK.

Sekretaris Badan BKKBN Provinsi Sumut Yusrizal Batubara, S.Sos saat memberikan sambutan. (Foto/Ist)

Sekretaris Badan BKKBN Provinsi Sumut Yusrizal Batubara, S.Sos memberikan sambutan yang penuh semangat, Pentingnya mendukung 1000 HPK tidak hanya sebagai program, tetapi sebagai upaya nyata untuk memberikan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak Sumatera Utara.

“Dengan kolaborasi erat bersama masyarakat, pemerintah, dan mitra terkait, kita bersama-sama berjuang untuk mengakhiri stigma stunting dan memastikan setiap anak tumbuh optimal dan memiliki potensi penuh untuk meraih impian mereka,” jelasnya.

Melalui langkah konkret ini katanya diharapkan bahwa kesadaran masyarakat terkait stunting akan meningkat, dan perubahan positif dalam pola hidup sehari-hari dapat diimplementasikan.

“Desa Sabarimba menjadi titik awal, di mana informasi tentang gizi dan kebersihan diri menjadi tonggak perubahan untuk menciptakan generasi masa depan yang lebih sehat dan tangguh,” ujarnya. (Red)