GAYO LUES : Menindaklanjuti surat Menteri Dalam Negri (Mendagri) nomor : 360/14279/SJ tanggal 30 Desember 2019 tentang antisipasi menghadapi gerakan tanah/tanah longsor dan banjir serta adanya tentang informasi terkini dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait waspada potensi cuaca ekstrim. Bupati Gayo Lues H Muhammad Amru pimpin apel siaga bencana, Jumat (10/1/2020) di Lapangan Pancasila, Blangkejeren.
Dengan mengusung tema “Apel Siaga Tahun 2020 Dengan Tema Siaga Untuk Selamat”. Bupati menyampaikan, untuk mengantisipasi terjadinya bencana harus membentuk posko kesiapsiagaan Pemerintah Daerah dan melakukan pemantauan secara cermat terhadap informasi cuaca dan peringatan dini hari BMKG, BNPB dan pusat Vulkanologi serta Mitigasi Bencana Geologi untuk mengetahui perkembangan situasi terkini.
“Kita juga harus menyiagakan seluruh aparatur Pemerintah Daerah, dan mengkoordinasikan dengan TNI, Polri, Instansi Vertikal pada daerah yang rawan siaga bencana serta masyarakat lainnya,” sampainya.
Lanjutnya, menyiapkan sarana dan prasarana juga diperlukan dalam siaga bencana banjir dan longsor serta resiko yang ditimbulkan akibat bencana lainnya,” kita harus mengalokasikan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) yang cukup serta siap digunakan jika diperlukan dalam keadaan darurat,” tegasnya.
Saat ini Gayo Lues merupakan Kabupaten yang rawan bencana baik bencana yang ditimbulkannya akibat faktor alam dan non alam, seperti kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) banjir, puting beliung dan longsor yang dapat mengancam kapan saja.
“Seperti mengkoordinasikan proses kesiapsiagaan penyelamatan dan evakuasi apabila terjadi kondisi darurat serta mengaktifkan rencana kontinjensi. Kita juga harus memperluas informasi yang rawan bencana melalui berbagai saluran informasi seluas-luasnya,” terangnya.
Pemerintah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gayo Lues mengoptimalkan seluruh potensi yang ada untuk menghadapi kemungkinan terjadi bencana tersebut,” kesiapsiagaan itu diwujudkan dalam bentuk apel siaga bencana yang kita laksanakan hari ini,” sebut Amru.
Menambahkan, hal ini menunjukkan bahwa penyelesaian bencana karhutla, banjir, puting beliung dan longsor tidak bisa dilakukan secara parsial masing – masing pihak. Namun, perlu adanya kerjasama yang baik kepada seluruh stakeholder untuk mengantisipasi dan mencegah terjadinya bencana.
H Muhammad Amru berharap kepada seluruh pemangku kepentingan untuk meningkatkan koordinasi dan komunikasi yang telah terbangun selama ini, terlebih ketika terjadi bencana semua pihak harus saling bahu membahu,” khusus kepada Camat agar dapat mensosialisasikan penanganan siaga bencana kepada Pengulu disetiap Kampung,” harapnya.
Reporter : Putra