Di Tengah Harga Tinggi, Permintaan Kopi Arabika Gayo Meningkat

Barista Kopi Buya saat menyortir Biji kopi Arabika yang sudah di roasting. Jum'at (24/10/2025). Orbitdigital/ Iwan

MEDAN I Kopi jenis arabika atau kopi Gayo yang berasal  dari Kabupaten Gayo Lues,  menjadi pilihan para penikmat kopi. Minuman khas dataran tinggi Aceh tersebut  terus mengalami peningkatan.

Untuk sementara kenaikan harga kopi Gayo diperkirakan karena banyaknya permintaan dari luar daerah dan dari Luar Negeri, sehingga banyak agen penampung rela membeli buah kopi dengan harga yang mahal untuk memenuhi pesanan.

Kenaikan biji kopi terjadi pada Bulan Mei tahun 2025 lalu di bulan Juli dan Agustus naik lagi menjadi Rp53 ribu per bambu. Dan di Minggu pertama bulan September tahun 2025, harga gabah kopi naik menjadi Rp55 ribu per bambunya.

Jhon salah seorang pedagang  kopi dengan nama Buya Kopi di Jalan Amaliun, Kecamatan Medan Area Kota Medan mengaku kesulitan mendapatkan biji kopi Arabika yang dipesannya langsung dari Takengon.

Ia biasa memesan biji kopi  20 kg  setiap minggunya dengan harga pengambilan Rp250.000, per kilonya dengan biji yang  sudah diroasting. Sementara untuk biji hijau (Green bean) dengan harga Rp130.000/Kg.

“Tiga hari belakangan ini pesanan kopi Arabika agak susah diperoleh,” ujar Jhon saat di warungnya Jum’at (24/10/2025) siang.

Ia pun berharap kedepannya akan menyetok kopi agar tidak kehabisan dan pelanggan tidak kecewa

“Harapannya kedepan jenis kopi Arabika tidak sulit mendapatkannya dan saya harus menyetok  biji kopi sehingga tidak mengecewakan pelanggan saya,” katanya.

Cita Rasa

Buya sapaan akrab Jhon menambahkan, citarasa kopi Arabika Gayo  sangat digemari masyarakat.

“Cita rasa kopi asal Gayo Lues ini sangat enak dan sangat digemari penikmat kopi, karena kebanyakan kopi asal Gayo Lues masih alami,” pungkasnya

Barista kopi Rono rene saat menyeduh biji kopi Arabika. Foto iwan

Hal senada juga di katakan, Dimas Mahardika pedagang Kopi Rono Rene di daerah Batang Serangan Kabupaten Langkat

“Ya beberapa bulan belakangan harga kopi Arabika mengalami kenaikan,” terangnya melalui seluler.

Tahun 2025 belakangan ini buah  kopi Arabika di Kabupaten Gayo Lues diperkirakan lebih sedikit dari tahun sebelumnya, hal itu disebabkan faktor cuaca. Kemarau yang terjadi pada Bulan Juli dan bulan Agustus tahun 2025 dinilai kalangan petani mengganggu produksi.

Hal tersebut membuat para pedagang kopi dan petani  berharap harga terus membaik, sehingga petani kopi di Kabupaten Gayo Lues dan pedagang  semakin sejahtera. (OM/011)