SINGKIL – Para perajin tahu tempe di Kabupaten Aceh Singkil, mendapat pelatihan dari Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi (Disperindagkop) dan UKM untuk membuat makanan olahan dari ampas kedelai yang bernilai ekonomis.
Ada sebanyak 20 orang ibu-ibu di Aceh Singkil ini, dilatih oleh pengusaha makanan dari Banda Aceh, untuk mengolah kembali hasil limbah ampas kedelai menjadi beragam makanan lezat.
Kabid Perindustrian Disperindagkop UKM Syahril kepada Orbitdigital, Minggu (29/5/2022) di Singkil mengatakan, berjumlah 20 orang pengrajin tempe dan tahu serta 5 orang diantaranya pembuat makanan olahan kerupuk diberikan pembekalan pengetahuan untuk memanfaatkan ampas tahu menjadi makanan olahan yang bernilai ekonomis.
Sehingga tujuannya, ampas tahu yang selama ini dibuang atau dimanfaatkan untuk pakan ternak, ternyata bisa kembali diolah dan dibuat beragam jenis makanan, kemudian dapat dijual dan hasilnya menjadi tambahan keuangan keluarga.
Katanya, kegiatan memanfaatkan hasil limbah industri ini baru pertama kali dilaksanakan di Aula Kantor Kecamatan Gunung Meriah,selama 5 hari mulai Senin sampai Jumat (27/5) kemarin.
“Sayang juga kalau ampas hasil pembuatan tahu ini dibuang, ternyata bisa diolah lagi jadi makanan lezat untuk mengembangkan ekonomi kreatif masyarakat,” ucap Syahril
Dari sisa ampas tahu dengan olahan ikan ini, bisa kembali diolah untuk dibuat menjadi nuget ikan, bakso ikan, kerupuk serta sejenis empek-empek kemudian adonan dodol dan lainnya.
“Biasa bakso pakai tepung, tapi ini pakai ampas tahu aja, kalau rasa jangan diragukan. Ibu-ibu juga bisa nanti mencoba dirumah,” sebut Syahril