Medan-ORBIT: Untuk meningkatkan kemampuan dan kemauan menulis di kalangan mahasiswa sehingga Fakultas Ilmu Sosial dan ilmu Politik Universitas Darma Agung (FISIP UDA) mengelar workshop dengan thema “Giat menulis di era digital: artikel dan opini” di Hermina Centre Jalan DR TD Pardede Medan.
Kegiatan tersebut dihadiri Rektor UDA Medan Dr Jaminuddin Marbun, SH, MHum dan Wakil Rektor I Mhd Ansori Lubis, SH, MM MHum, Wakil Rektor II Drs Jonner Lumban Gaol, MSi serta Ketua Program Pascasarjana Prof Dr Suwardi Lubis dan pembicara dalam workshop tersebut Reinhard Hutapea selaku dosen dan penulis, Irwan Wiseful Brutu selaku motivator, Entrepreneuar dan penulis serta Saurma MGP Siahaan selaku Ketua BPC Perhimpunan Hubungan Masyarakat (Perhumas) Medan dan Kepala TUK LSP PRI.
Dekan FISIP UDA Medan, Prietsaweny Riris T Simamora SSos MSi didampingi Wakil Dekan III Rita Vinolia Aruan, SSos, MIkom Kamis (2/5/2019) mengatakan pihaknya akan tetap konsisten mendorong minat menulis para mahasiswa/i termasuk kalangan civitas akademika untuk menuangkan pemikirannya menjadi sebuah tulisan yang baik dan menarik untuk dibaca.
“Dalam menempuh pendidikan di perguruan tinggi, mahasiswa tak terlepas dari aktivitas menulis untuk memperkaya pengetahuannya dalam bidang menulis. Sehingga melalui kegiatan ini mahasiswa diharapkan akan semakin memiliki kemampuan lebih dalam menulis untuk menunjang proses akademiknya,” katanya.
Melalui menulis kata Priet para mahasiswa dapat menghasilkan gagasan-gagasan yang mencerahkan masyarakat sebagai pembaca. Hal ini beralasan karena menulis pada era digital merupakan kegiatan intelektual yang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat luas.
“Melalui belajar menulis mahasiswa dapat melahirkan gagasan-gagasan edukatif yang dalam penyebarannya bisa menembus batas-batas ruang dan waktu sehingga memberikan kesadaran transformatif bagi semua kalangan,” terangnya.
Sementara Reinhard Hutapea selaku dosen dan penulis mengatakan agar mahasiswa sebagai penulis pemula jangan takut untuk mencoba.
“Tidak ada yang langsung profesional semua dimulai dari amatir. Jadi jangan takut untuk memulai. Menulis itu tidak begitu sulit jika sudah paham. Saya dulu sebagai perdana menulis dimulai dari otoditak yang penting ada kemauan. Sampai sekarang saya tetap menulis baik yang terbit di beberapa media nasional maupun menulis buku. Jadi tulisan saya sudah sangat banyak. Semuanya itu dimulai dari kemauan, jadi ayo lah adik-adik mari kita mulai menulis untuk melahirkan ide dan gagasan yang efukatif,” kata Reinhard.
Pria lulusan UGM ini mengaku sudah menulis sejak dibangku kuliah hingga sekarang termasuk menulis Karya Tulisan Ilmiah (KTI).
“Saya sudah banyak menulis artikel, opini dan jurnal KTI serta menulis buku. Menulis ini sudah mendarah daging bagi saya. Jadi budaya menulis ini bisa dicontoh para mahasiswa nantinya,” terangnya.
Saurma MGP Siahaan selaku Ketua BPC Perhimpunan Hubungan Masyarakat (Perhumas) Medan dan Kepala TUK LSP PRI menambahkan bahwa menulis itu asyik yang bisa dijadikan sebagai profesi.
“Supaya lebih gampang dimengerti dapat kita lihat dari sebuah film. Film yang kerap kita tonton itu tidak akan ada jika tidak ada penulisnya. Dari tulisanlah dijadikan menjadi sebuah film. Jadi menulis itu salah satu peluang yang sangat baik dan bisa jadi profesi,” katanya.
Apalagi saat ini kata Saurma dalam dunia kerja perusahaan tidak hanya melihat ijazah saja tapi melihat kemampuan dan skillnya juga.
“Jadi FISIP UDA Medan perlu memiliki kemampuan dan keahlian menulis supaya mampu bersaing termasuk dalam dunia kerja,” ujarnya.
Sementara motivator irwan wiseful menyampaikan, agar mahasiswa harus menyampaikan kata-kata positif, ketekunan dan communication skill untuk mencapai kesuksessan. Om-11