MEDAN | Jalan Abdullah Lubis ditutup total selama tiga bulan sehingga membuat warga setempat protes karena adanya penutupan jalan di area tersebut, Kamis (14/9/2023).
Penutupan jalan tersebut diketahui dikarenakan ada proyek revitalisasi jembatan yang akan dilakukan Dinas Sumber Daya Air Bina Marga Bina Konstruksi (SDABMBK) Kota Medan.
Dari pantauan di lapangan sepanjang jalan Abdullah Lubis sudah ditutup. Sementara, beberapa pedagang UMKM masih buka dan berjualan. Sedangkan terlihat beberapa petugas Dinas SDABMBK dan pihak proyek maupun kecamatan dan Dinas Perhubungan sudah berjaga di area tersebut.
Sementara itu banyak para pengendara yang balik arah karena tidak tahu adanya penutupan jalan.
Salah seorang pemilik rumah makan Nan Kanduang Yati mengaku keberatan jika akses jalan Abdullah Lubis di tutup total. Apalagi penutupan jalan tersebut terlalu lama. Sedangkan jembatan yang akan direvitalisasi masih cukup bagus dan tidak mengganggu.
“Saya cari makan dan berjualan di sini. Saya mendukung program pemerintah jika untuk kenyamanan bersama. Tetapi, mohonlah kalau ada proyek di sini akses jalannya jangan ditutup semua,” terangnya.
Yati juga mengatakan, apalagi dalam surat edaran yang ia terima dari kecamatan, proses pengerjaan revitalisasi jembatan memakan waktu 3 bulan.
“Kalau tiga bulan ditutup, gimana usaha kami. gimana kami cari makan. Bukan usaha saya saja. Tapi disini ada pemilik hotel, cafe dan lain-lain. Tolonglah dipikirkan juga,” ucapnya.
Untuk itu, Yati meminta agar kiranya akses jalan ini tidak ditutup total.
“Maunya jangan ditutup total. Ada jalan warga yang mau beli nasi atau ke hotel tetap bisa. Apalagi ini tiga bulan waktunya cukup lama,” jelasnya.
Hal senada juga diungkapkan Rinta, pemilik warung sembako di area tersebut. Menurutnya yang membuat ia bersama warga emosi karena sikap yang tidak humanis dilakukan petugas Pemko Medan.
“Saya tadi bawa anak kecil, saya bilang kalau ditutup jalan ini selama tiga bulan gimana kami mau makan. Kemudian ada yang nyaut, saya tidak tahu dia orang dinas apa tapi jawabannya buat emosi. Dia bilang gak buka pun jualan kelen tiga bulan tetap bisa makan,” cerita Rinta saat menghadap pihak Dinas SDABMBK.
Warga setempat meminta, agar kiranya Pemko Medan memikirkan pelaku UMKM.
“Kami berharap jalan ini tidak ditutup total agar akses jalan untuk konsumen (pembeli) tetap bisa membeli makanan serta berkunjung ke hotel dan warung-warung yang ada disini,” pungkas Rinta.
Menanggapi hal itu, Kepala PPTK Pembangunan Jembatan Dinas SDABMBK Maruli Sitanggang menerangkan, pihaknya sudah jauh jauh hari memberikan sosialisasi kepada pihak camat, lurah dan Kepling setempat.
“Perihal rencana penutupan akses jalan ini kita sudah lakukan sosialisasi dengan petugas camat setempat, Dishub dan Satlantas Polrestabes Medan dalam hal ini,” terangnya.
Maruli,juga mengatakan Pihaknya juga sudah memberi surat, agar pihak Kecamatan mengundang masyarakat setempat dalam hal penutupan jalan tersebut.
“Kami juga dalam penutupan akses jalan ini sejak semalam sudah lakukan koordinasi agar memberikan akses jalan kepada warga setempat bisa tetap menggunakan akses jalan ini,” terangnya.
Dikatakan Maruli, ada salah komunikasi antara warga dan pihak kelurahan.
“Bukan ribut, tapi lebih ke salah komunikasi saja. Dan kemungkinan mereka (pihak kelurahan) belum mengumpulkan warga setempat,” terangnya.
Untuk itu, Maruli juga sudah meminta pihak Kelurahan untuk mengumpulkan warga serta melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
“Solusi dari kita. Kita sudah hubungi pihak kelurahan agar mengumpulkan warga untuk sosialisasi hal ini,” jelasnya.
Selain itu keluhan warga yang meminta akses jalan tidak ditutup total, Maruli mengatakan akan merealisasikannya.
“Rencana kita juga tidak akan menutup total jalan tersebut. Apabila dalam satu atau dua hari ini sudah selesai pemasangan pembatas lokasi pekerja ini tidak akan ditutup total,” terangnya.
Namun untuk hari pertama ini, dikatakan Maruli, pihaknya tetap akan menutup akses jalan Abullah Lubis.
Reporter : Arifin