MEDAN | Rumah Karya Indonesia (RKI) menggelar Jong Batak Art Festival yang dilaksanakan selama 11 hari. Acara tersebut berlangsung 18 hingga 28 Oktober 2025. Acara bertema Pangan Lokal Ronggournesia – Suara dari Akar Budaya Menggema ke Masa Depan, Sabtu (18/10/2025).
Dalam Acara tersebut diisi berbagai rangkaian kegiatan seperti pertunjukan seni, pasar raya ragam pangan lokal dan lainnya.
Kegiatan juga menampilkan musisi Tongam Sirait dan Band Pungoaran.
Ketua RKI Ojak Manalu menyampaikan Jong Batak Art Festival tahun 2025 merupakan tahun yang ke 12 yang mengangkat isu pangan lokal
“Pangan lokal bukan hanya mengobrol tentang makanan saja. Tapi menceritakan bagaimana Kehidupan masyarakat adat, tamahnya juga bagiamana pangan yang ada di sekitar anak muda saat ini” ucapnya
Menurut Ojak panganan lokal sangat penting bagaimana menjaga kebutuhan manusia dengan alam. Sehingga kita tidak rakus dengan sesuatu hal yang menjadi bagian dari ekosistem nya terhadap pangan.
Berbicara tentang pangan lokal tidak jauh dari lingkungan “lingkungan rusak panganan lokal tidak ada lagi, begitu juga kebalikannya”
Ia menambahkan”Ini menjadi cermin bagi kami sendiri bagaimana ini bisa menjadi refleksi bersama terkait apa yang terjadi tentang pangan yang ada saat ini” pungkasnya
Sementara Audrin Manurung Direktur Jong Batak Art Festival 2025 mengatakan 11 hari kedepan akan banyak pertunjukan. Seperti seni
Musik, teater, tari dan ada juga pameran seni rupa juga lainnya.
“Kita mengangkat karya yang bertema tentang pangan juga tradisi didalam karya karyanya” sebut Audrin
Dalam kegiatan tersebut akan dihadiri beberapa seniman dari luar daerah seperti sanggar seni dari Pekan Baru Riau, Surabaya Hingga Sulawesi
“Tidak hanya pertunjukan seni saja, kita juga mengadakan yang namanya co program pertemuan antar semua komunitas seni yang mana nanti didalamnya ada workshop, di pasar raya ada puisi talk show dan ngobrol buku tentang kuliner Nusantara” pungkasnya
Kegiatan FJB 2025 dihadilri 32 Komunitas Seni dan 24 komunitas Co Program. (OM/011)







