Khalifah H Irfansyah Dipilih sebagai Tuan Guru Babussalam

LANGKAT – Musyawarah zuriat (keturunan) Syekh H Abdul Wahab Rokan Al Kolidi Naqsabandi, memilih Khalifah H Irfansyah (50), sebagai Tuan Guru Babussalam yang baru.

Penetapan itu berlangsung Minggu (1/12/2019) di Babussalam, Langkat, Sumatera Utara (Sumut).

Khalifah Irfansyah menggantikan Syekh H Hasyim Al Sarwani, yang wafat Sabtu (16/11).

Almarhum Syekh Hasyim Al Sarwani dan Khalifah Irfansyah, kakak-beradik, anak dari Syekh Mu’im Al Wahab Rokan.

“Terimakasih atas amanah yang diberikan kepada saya untuk melanjutkan Tareqat Naqsabandiyah, yang dibangun Syekh Abdul Wahab Rokan. Saya mengajak seluruh zuriat untuk bersama-sama membangun Babussalam lebih baik,” ujar Kholifah Irfansyah usai pengumuman terpilihnya Tuan Guru Besilam yang baru.

Kholifah Irfansyah dipilih dari delapan calon usulan 25 furug (cabang) keluarga cucu dan cicit Syeh H Wahab Rokan.

Masing-masing furug, dalam rapat yang dipimpin Khudri Kamil itu, memilih satu nama.

Kedelapan nama yang disusulkan, yakni Kholifah Irfansyah, Kholifah Mahlil, Syekh Ismail Royan, Khudri Kamil, Zikmal Fuad, Syekh Wan Nurdin, M Yoqdum, dan Rustam Effendi.

Dari delapan nama tersebut, karena tidak ada calon meraih suara mayoritas mutlak, para furug sepakat menyerahkan kepada enam calon yang hadir untuk bermusyawarah menentukan satu nama sebagai Tuan Guru.

Dari enam nama tersebut, dua di antaranya menyatakan tidak bersedia. Berikutnya, dua calon yang menolak, Khudri Kamil dan Mahlil. Akhirnya tersisa empat calon untuk dipilih.

“Setelah mempertimbangkan berbagai syarat, disepakati Khalifah Irfansyah sebagai Tuan Guru. Alhamdulillah, proses ini berjalan lancar dan semua ikhlas,” ujar Khudri menjelaskan proses musyawarah dalam pemilihan.

Utamakan Adab Tareqat

Syekh Ismail Royan menyebutkan, proses pemilihan sangat baik dan membuahkan hasil yang baik.

“Ini bisa terjadi karena semua calon bersikap ikhlas dan mengutamakan adab Tareqat Naqsabandiyah,” ujarnya.

Pelantikan Tuan Guru Khalifah Irfansyah direncanakan Jumat (6/12) sesuai ketentuan Tareqat Naqsabandiyah.

Menurut Khudri, dalam sejarah sejak Tareqat Naqsabandiyah didirikan di Besilam, baru kali ini seluruh zuriat yang diwakili 25 furug hadir dan memberikan suara.

Para furug itu antara lain diwakili Asro Kamal Rokan dan Abdul Khair (Furuq Syekh Yahya Affandi Al Wahab), Najib Effendi (Furuq Syekh Harun Al Wahab).

Kemudian Nawawi (Syekh Abdul Jabar Al Wahab), Ismail Amar (Syekh Faqih Tuah Al Wahab), KH Syafrudin (Syekh Nashurdin Al Wahab).

Selanjutnya Fauzi Thaher (Hj Kombang Al Wahab), Jamik Amnur (Hj Rogaiyah Al Wahab), dan Athardin Djunaedi (Aisyah Al Wahab).

Selain memutuskan Tuan Guru baru, Majelis Permusyawaratan Zuiat (MPZ) juga membuat terobosan baru, dengan disepakatinya ketentuan yang berhak dipilih sebagai Tuan Guru.

Bila sebelumnya Tuan Guru hanya dapat dipilih dari zuriat lelaki, kini keturunan dari pihak perempuan pun mendapatkan hak yang sama. Ini dimaksudkan untuk mendapatkan calon terbaik dengan banyak pilihan. (Rel)