Konsultan dan Rekanan Sebut Pembangunan Jembatan tak Pakai Besi Bekas

Bon/faktur pembelian barang Besi Beton (ist)

MADINA | Konsultan Pengawas dan Pelaksana Lapangan pengerjaan proyek pembangunan jembatan 1 Tempat Penahan Tanah (TPT) di ruas jalan Komplek Perkantoran Pemda-Sipalangka menyebutkan tidak menggunakan besi bekas.

“Besi yang ada disini dengan ukuran 19 dan 25 mm ini tidak bekas. Ada bon pembelian besi. Lagian yang di dalam toko saja bisa karatan karena cuaca,” jelas Helmi, Pelaksana lapangan pengerjaan proyek atau perwakilan CV. Dioria kepada wartawan di lokasi, Rabu (14/06/2023).

Menurutnya, besi yang ada ini berada di ruang terbuka sehingga nampak berkarat akibat cuaca.

Sehingga dia membantah jika besi yang dipakai adalah barang material bekas pakai.

“Besinya itu kan distok taruhnya ada di luar, nggak mungkin juga pakai material bekas,” jelas dia.

Senada disampaikan konsultan pengawas Muhammad Pilian Brutu didampingi Diki mengatakan proyek pembangunan jembatan itu tidak ada menggunakan besi bekas.

“Menggunakan besi bekas itu tidak benar. selama mengawasi saya tidak pernah melihat besi bekas, seandainya ada besi bekas tentu akan kami keluarkan,” sebutnya.

Ia juga mengaku kalau tiap hari di lokasi pekerjaan ini untuk melihat langsung pembangunan jembatan ini.

“Kita sebagai konsultan pengawas ada tiap hari, kita istirahat pukul 12.00-14.00 wib,” ujarnya.

Soal plank proyek, kata Diki, itu sudah sesuai tidak ada yang salah.

“Di plank proyek tidak harus dicantumkan volume, panjang, lebar dan ketebalan,” jelasnya.

Dapat diketahui pembangunan jembatan di ruas Jalan Komplek Pemda-Sipalangka dengan anggaran Rp1,194.375. 000 (Satu Miliar Seratus Sembilan Empat Juta Tiga Ratus Tujuh Puluh Lima Ribu) bersumber dari DAU itu dengan panjang 10 meter, tinggi 4,9 meter dan lebar 5,4 meter untuk lantai bawah atau lantai kerja kurang lebih 20 Cm.

Reporter : Sulaiman Nasution