Medan  

Lindungi Kawasan Pesisir Laut, Kementerian LHK Lepas 20.000 Bibit Kerang

Aksi tanam mangrove seluas 10 hektar di Desa Aek Garut, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah - Sumatera Utara

MEDAN | Kementerian LHK bersama mitra melakukan penanaman 30.000 bibit mangrove seluas 10 hektar di Desa Aek Garut, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah – Sumatera Utara. Bertepatan Hari Lahan Basan Sedunia (World Wetlands Day) 2 Februari 2023 lalu.

Selain, menanam bibit mangrove, Kementerian LHK, turut melepas 20.000 bibit kerang kepang (Polymesoda sp) dan Geloina sp di ekosistem mangrove di Desa Aek Garut. Kegiatan ini menjasi salah satu moment sangat baik diduplikasi di tempat lain.

Sasaran utama melepas kerang ini untuk mendorong proses cepat berkembang biaknya kerang sehingga bermanfaat langsung kepada masyarakat.

Aksi bertajuk “Dari Hati Untuk Bumi” merupakan salah satu kontribusi PTAR untuk membentuk ekosistem mangrove di pesisir Tapanuli Tengah. Tentunya akan membuka peluang meningkatkan perekonomian masyarakat lewat ekowisata mangrove.

Direktur Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Pesisir dan Laut (PPKPL) KLHK, Dasrul Chaniago, mengatakan pembentukan ekosistem mangrove sangat penting mengingat Indonesia negara kedua garis pantai terpanjang di dunia dan rentan terhadap perubahan iklim.

Menurutnya, berdasarkan Peta Mangrove Nasional tahun 2021, luas eksisting mangrove di Indonesia mencapai lebih kurang 3,3 juta hektar.

“Kami memberikan apresiasi kepada seluruh pihak atas aksi tanam mangrove ini, semoga bukan menjadi yang terakhir. Kami harapkan terus ada dukungan dan juga inovasi lainnya tentang perlindungan pesisir laut”kata Dasrul Chaniago, dikutip Orbitdigitaldaily.com lewat akun facebook BBKSDA Sumatera Utara, Minggu (5/2/2023).

Peduli Lingkungan

Sementara, Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies dan Genetik KLHK, Indra Exploitasia, menyebut aksi tanam 30.000 bibit mangrove dan penyemaian 20.000 bibit kerang merupakan kontribusi yang baik terhadap pelestarian keanekaragaman hayati, utamanya di kawasan pesisir.

“Menanam kebaikan dengan melakukan penanaman bibit mangrove akan menjadi kontribusi menuju Visi 2050 Living in Hamony with Nature dan ke depannya kita dapat duduk berdampingan dengan alam,” ujarnya sembari menyeruhkan salam konservasi.

Selain itu, apresiasi juga disampaikan Kepala BBKSDA Sumatra Utara, Rudianto Saragih Napitu, bahwa aksi tanam mangrove bentuk kepedulian terhadap lingkungan, kesejahteraan masyarakat, dan keberlangsungan hidup selanjutnya.

“Kami memberikan apresiasi kepada para petani, masyarakat, dan juga kepada para mitra yang sangat peduli terhadap lingkungan hidup termasuk keanekaragaman hayati”kata Rudianto.

Wakil Presiden PT Agincourt Resources (PTAR). Ruli Tanio, menuturkan fungsi dan manfaat menanam mangrove ini beraneka ragam dan sangat pentin.

Dijelaskan, segi sosial, mangrove bermanfaat meningkatkan peluang perekonomian masyarakat Tapanuli Tengah, khususnya nelayan.

“lewat ekowisata hutan mangrove berwawasan lingkungan, Kami berharap aksi tanam mangrove ‘Dari Hati Untuk Bumi’ dapat membuka peningkatan ekonomi masyarakat setempat dengan berlandaskan aspek konservasi alam serta pemberdayaan ekonomi, sosial, dan budaya masyarakat lokal,” tutur Ruli.

Reporter : Toni Hutagalung