MEDAN | Dinas Perhubungan Sumatera Utara (Dishub Sumut) akan lakukan uji kelaikkan bus (Ramp Check) untuk memastikan keamanan dan kenyamanan pemudik pada perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024-2025.
Ramp Check ini salah satu upaya meminimalisir risiko kecelakaan pada armada angkutan umum yang digunakan pemudik dalam kondisi terbaik. Dan kegiatan ini merupakan agenda rutin Dishub Sumut jelang perayaan hari besar seperti Nataru dan Lebaran, di mana volume pemudik meningkat signifikan.
Kadishub Sumut, Dr Agustinus Panjaitan menjelaskan, rampcheck dilakukan bersama Kementerian Perhubungan, Kepolisian, Badan Narkotika Nasional (BNN), Jasa Raharja, serta Dishub kabupaten/kota. Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) turut memastikan kesiapan penuh.
“Rampcheck ini penting untuk memastikan kendaraan aman dan layak jalan, sehingga pemudik bisa bepergian dengan rasa tenang dan nyaman,” ujar Dr Agustinus kepada wartawan, Selasa(5/11/2024).
Agustinus Panjaitan mengatakan rampcheck tidak hanya mengecek kondisi fisik kendaraan seperti mesin dan perangkat keselamatan, tetapi juga memeriksa kelengkapan administrasi dan izin operasional bus.
“Selain fisik bus, aspek administrasi juga akan diperiksa sehingga kendaraan yang beroperasi mematuhi peraturan,” kata Agustinus.
Maka untuk itu, lanjut Agustinus, Dishub Sumut akan menggelar rampcheck di tujuh terminal utama di Sumatera Utara, yaitu terminal tipe A dan B di beberapa kabupaten/kota.
Berdasarkan arahan Kementerian Perhubungan, kegiatan ini dijadwalkan berlangsung mulai 6 hingga 20 November 2024 mendatang.
Dengan adanya rampcheck ini, Dishub Sumut berharap risiko kecelakaan dapat ditekan dan perjalanan masyarakat menjadi lebih aman dan nyaman.
Menurut data tingkat kecelakaan lalu lintas di Sumatera Utara masih cukup tinggi. Selain ancaman serius, pada tahun 2023 lalu, tercatat ada 6.739 kecelakaan. Ironisnya, 1.559 korban meninggal dunia, dan 37 ℅ usia produktif atau pelajar.
Terpisah, belum lama ini Dinas Perhubungan Sumatera Utara menggandeng konsorsiumnya dan DPD Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Sumut untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas dan terciptanya layanan angkutan umum lebih mudah diakses semua orang(inklusif).
Agustinus menyebutkan dalam setiap hari, terdapat 4-5 nyawa hilang di jalan raya. Untuk itu, Agustinus menyoroti pentingnya perusahaan angkutan umum menerapkan sistem manajemen keselamatan sesuai regulasi dan prioritas utama dalam operasional perusahaan.
Kasubdit Kamsel, Kompol Rika Sigalingging juga menyampaikan, pelanggaran lalu lintas di wilayah Mebidang masih tinggi, lebih dari 30.000 pelanggaran tercatat hingga Oktober 2024. Kompol Rika Sigalingging berharap pengemudi lebih disiplin dan bertanggung jawab dalam berkendara.
Reporter : Toni Hutagalung