LANGKAT | Bupati Langkat Syah Afandin SH mengikuti Panen Raya Padi Serentak 14 Provinsi dan 157 Kabupaten/Kota bersama Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, Senin (7/4/2025).
Bupati Langkat mengikuti kegiatan itu secara virtual dari Desa Baru, Pasar 8, Kecamatan Hinai, Kabupaten Langkat.
Dalam arahannya, Prabowo menyampaikan capaian signifikan dalam dunia pertanian selama 169 hari masa kerjanya. Pemerintah pusat berhasil menyelesaikan berbagai permasalahan mendasar di sektor pertanian, mulai dari ketersediaan pupuk, benih, hingga harga gabah.
Hasilnya, pada Januari hingga Maret 2025, produksi padi nasional meningkat sebesar 52%, dengan stok beras nasional mencapai 3 juta ton — tertinggi dalam 10 tahun terakhir.
“Keberhasilan ini tidak terlepas dari kebijakan penetapan harga gabah sebesar Rp6.500 per kilogram yang memberikan kepastian dan semangat bagi para petani,” ujar Prabowo secara virtual.
Sementara, Gubernur Sumatera Utara Bobby Afif Nasution yang juga mengikuti kegiatan itu secara virtual dari Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), memaparkan bahwa Sumatera Utara memiliki potensi panen padi yang cukup besar.
Estimasi luas lahan tanam mencapai 54.498 hektare, dengan perkiraan produksi gabah kering mencapai 180.000 ton, yang berpotensi menghasilkan 169.967 ton beras.
Namun demikian, dia juga menyampaikan adanya tantangan di lapangan, terutama kondisi tanggul yang mulai meluap akibat musim hujan.
Ia berharap adanya perhatian pemerintah pusat dalam upaya perbaikan infrastruktur pertanian.
“Kami ucapkan terima kasih atas bantuan benih, pupuk, dan penetapan harga gabah. Dengan semangat kolaborasi, kami yakin cita-cita Presiden untuk mewujudkan swasembada pangan dapat tercapai,” ucap Bobby.
Di kegiatan yang turut dihadari Kapolres Langkat AKBP David Trio Prasojo dan unsur Forkopimda Langkat lainnya, Syah Afandin menegaskan komitmennya dalam mendukung penuh program Presiden Prabowo.
Ia menyebut Kabupaten Langkat memiliki potensi besar di musim tanam pertama (Januari–April 2025) dengan estimasi luas lahan mencapai 5.000 hektare dan potensi produksi gabah sekitar 6 ton per hektare.
“Kami yakin dengan dukungan benih unggul, ketersediaan pupuk, serta harga gabah yang ditetapkan dan dibeli langsung oleh Bulog, produksi padi di Langkat bisa terus meningkat,” ucapnya.
Ia pun optimistis Langkat akan menjadi salah satu daerah penopang utama swasembada pangan nasional, sejalan dengan visi besar Presiden RI untuk memperkuat ketahanan pangan Indonesia.
“Terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto atas perhatian dan keberpihakannya kepada petani,” pungkas Afandin. (OD-20)