BALIGE – Pasca Penggeledahan Kantor Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Toba Samosir oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Balige pada Senin lalu, situasi kantor itu nyaris tak berpenghuni.
Pantauan di Kantor Dinas tersebut saat disambangi awak media pada Jumat (20/9/2019) sekitar pukul 14.30 Wib, hanya terdapat Bendahara Dinas, Elis Situmorang didampingi satu orang stafnya.
Menurut keterangannya, beberapa pegawai di kantor itu sedang melaksanakan kunjungan kerja ke PT. Aquafarm di Ajibata. “Pak sekretaris dinas bersama ibu kabid boru Silalahi sedang ke PT Aquafarm di Ajibata Kunker,” sebut Elis.
“Sedangkan pak Parlindungan Simbolon, Kepala Bidang Pembinaan, Pelatihan, Produktivitas, Penempatan Perluasan Kesempatan Lapangan Kerja dan Transmigrasi saya kurang tahu keberadaannya,” lanjutnya.
Ketika dikonfirmasi mengenai keberadaan Kepala Dinas terkait, Tumpal Sianturi, dirinya menjawab pasca penggeledahan itu, Kepala Dinas hanya datang pada Selasa dan Rabu.
“Sepengetahuan saya, beliau hanya datang sebentar pada Selasa dan Rabu. Sedangkan kemarin dan hari ini, saya tidak melihat beliau hadir di kantor ini,” pungkas Elis yang juga salah satu terperiksa oleh Kejari Balige.
Seperti diberitahukan sebelumnya, Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kab. Tobasa saat ini sedang dalam penyelidikan pihak Kejari Balige atas dugaan penyalahgunaan anggaran pekerjaan Padat Karya sebanyak 17 paket dengan total anggaran 1.7 Milyar rupiah.
Penggeledahan itu sendiri dilaksanakan pada hari Senin (16/9/2019) lalu dengan tim yang dipimpin langsung oleh Kepala Seksi Pidana Khusus Kejari Balige, Hiras, SH.
Alhasil, sejumlah berkas diangkut ke Kantor Kejari Pidana Khusus, serta 4 orang pegawai dinas terkait sudah dimintai keterangannya. Namun hingga kini belum ada dijadikan sebagai tersangka.
Reporter : Bernard Tampubolon