ABDYA | Pelayanan dan Fasilitas Rawat Inap di UPTD Rumah Sakit Umum Daerah Teungku Peukan (RSUDTP), Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) menjadi sorotan.
Pasalnya, pendingin AC dan kipas angin di kamar inap Rindu B tidak berfungsi sehingga menyebabkan pasien di sana merasakan kepanasan yang sangat parah. AC hidup tidak berpengaruh karena tidak mengeluarkan hawa dingin, kata Ketua Komisi IV DPRK Abdya Sardiman sapaan akrab Tengku Payang, Senin(10/2/2025) malam.
Seterusnya, ia menyampaikan bahwa kondisi ini cukup menghambat pemulihan kesehatan. “AC gak berfungsi dan pasien inap rame mengeluh akibat kepanasan, aneh juga rumah sakit yang berhasil meraih akreditasi paripurna dari LARSDHP kondisi fasilitas Rawat Inapnya kini terkesan diabaikan,”ujarnya.
Kemudian, politisi dari partai Aceh (PA) dua periode Sardiman berharap kepada direktur RSUDTP benar benar berkomitmen tentang Peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat Abdya dan sekitarnya yang membutuhkan layanan kesehatan, tegasnya.
Sementara, terkait dengan hal kurangnya pendingin diruang inap, Direktur RSUTP Abdya dr. Aris Fazeriandy, M.Ked (Ped) Sp.A menyebutkan, Insya Allah tahun ini kita anggarkan dalam dana BLUD. Apalagi nanti dengan KRIS (Kamar Rawat Inap Standar) BPJS yang akan kita siapkan.
Seterusnya, Sembari menjelaskan,pada Tahun 2024 kemarin beberapa ruangan kelas 3 sudah kita lengkapi dengan fasilitas AC. Tahun ini tinggal beberapa ruangan lagi. sebut Aris.
Selain itu, Direktur Aris, juga meminta kepada pasien dan keluarga pasien” jika sudah memakai AC, jangan dibuka jendela dan merokok didalam ruangan,”pintanya
Kemudian, Pihaknya juga menghimbau pada masyarakat untuk saat berkunjung tidak beramai – ramai didalam ruangan apalagi tidur,karena hanya 1 orang keluarga pasien yang mendampingi agar pasien yang lain merasa nyaman dan jangan membawa anak sehat saat berkunjung apalagi musim sakit saat ini sangat berisiko bagi usia rentan untuk terserang penyakit.
“Nah keluarga pasien bisa memanfaatkan rumah singgah untuk tidur yang telah kami sediakan,” demikian terangnya.
Reporter : Nazli
