MEDAN – Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sumatera Utara menggelar desiminasi dan advokasi pemanfaatan data profil parameter dan proyeksi program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam perencanaan pembangunan daerah (RPJMD Renstrada dan RKPD) Tahun 2019.
Kegiatan tersebut diikuti sebanyak 50 peserta dari stakeholder instansi terkait dan akademisi dalam mengetahui berbagai informasi terkait data profil kependudukan sesuai kondisi saat ini.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Utara, Temazaro Zega mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupkan untuk mendesiminasi profil kependudukan kepada peserta dari bergagai instanti termasuk akademisi.
“Jadi ada parameter-parameter kependudukan yang berkaitan dengan angka kelahiran. Kita harus tahu betul indikator-indikator ini yang menjadi dasar dalam melakukan perencanaan kemudian melakukan langkah-langkah operasional kedepan dalam pengendalian pertumbuhan penduduk dan melalui instrumen-instrumen keluarga berencana,” kata Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Utara, Temazaro Zega, Kamis (10/10/2019).
Menurutnya dalam rangka peningkatan kualitas keluarga yang bermuara pada sumber daya manusia (SDM).
“Bahwa data-data profil yang dimanfaatkan oleh lintas sektor melakukan pembangunan di sektor masing-masing. Kita berharap semoga bermanfaat untuk analisis-analisis kependudukan yang dilakukan oleh para pakar dan para peneliti dan para dosen,” katanya.
“Saat ini kita berharap agar semua stakeholder bisa menyebarluaskan informasi tersebut ke lingkungannya masing-masing.” tambahnya.
Kedepannya Temazaro menargetkan harus menurunkan total fertility rate (TFR) dari 2,9 diturunkan menjadi 2,7 dan kemudian harus menaikan peserta KB aktif.
“Dengan mendorong peserta KB baru dan peserta KB aktif masih berada di angka di bawah 50 persen. Jadi kita masih berada di angka 43 dari survei yang dilakukan sebelumnya walaupun dari statistik rutin berada pada angka 66,” terangnya.
Dalam rangka menurunkan TRF kata Temazaro bisa dilakukan ketika jajaran dinas memberikan sosialisasi informasi penyuluhan konseling ke masyarakat terutama kepada keluarga yang masih berada dalam posisi usia subur supaya mereka bisa mengadopsi dan mempraktekkan keluarga berencana.
Reporter: Antonius Samosir