Aceh  

Ribuan Nakes Aceh Selatan Unjuk Rasa, Minta Diangkat Jadi PPPK

Para Nakes di Aceh Selatan saat menggelar unjuk rasa di tengah guyuran hujan.

ACEH SELATAN | Dalam guyuran hujan lebat, ribuan tenaga kesehatan (Nakes) yang bertugas di semua unit pelayanan kesehatan baik Puskesmas, Dinkes, dan rumah sakit di Kabupaten Aceh Selatan, Aceh, unjuk rasa ke Gedung DPRK setempat, Senin (13/1/2025).

Dengan mendapat pengawalan aparat keamanan dari Polres Aceh Selatan, massa Nakes datang sambil membawa berbagai spanduk dan poster bertuliskan tuntutan kepada Pemkab dan DPRK Aceh Selatan agar mereka diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

‘Kuliah ratusan juta kerja menyangkut nyawa tapi gaji bercanda siapa lagi kalo bukan nakes’, ‘Bukannya kami iri dengan profesi lain tapi kami juga ingin keadilan’, ‘PPPK Penuh Waktu Harga Mati’, ‘Angkat kami jadi PPPK biar lebih disayang mertua,’. demikian beberapa tulisan di poster yang mereka bentangkan di halaman Gedung DPRK Aceh Selatan.

Guyuran hujan tak menyurutkan semangat mereka untuk secara bergantian terus menggelar orasi menyuarakan tuntutan. Dalam orasi tersebut para korlap aksi memaparkan 6 poin permintaan mereka ke DPRK Aceh Selatan.

Mereka meminta agar proses penerimaan PPPK tahap I diselesaikan terlebih dahulu sebelum melaksanakan tahap II dan membuka formasi untuk penerimaan Nakes non ASN di Kabupaten Aceh Selatan.

Koordinator aksi, Tantawir Amd Kep didampingi Koordinator Lapangan Feri Sutipa Amd Kep menyampaikan 6 poin permintaan para Nakes.

Antara lain meliputi, memohon diprioritaskan untuk tenaga honorer Nakes dan non-Nakes di bawah naungan Dinas Kesehataan (Dinkes) dan Rumah Sakit Umum Aceh Selatan yang telah mengabdi di atas 5 tahun untuk diangkat menjadi PPPK tanpa tes dan terkecuali serta dapat kembali membuka formasi Nakes dan mengangkat seluruhnya sebagai PPPK.

Selanjutnya, memohon kepada Pimpinan Daerah mengalokasikan anggaran di DPA untuk pengangkatan PPPK seluruh Nakes dan non-Nakes yang bernaung di bawah Dinas Kesehatan dan RSUD YA Tapaktuan.

Kemudian untuk tenaga honorer yang belum terdata di database BKN minimal 2 tahun agar segera didata ulang kembali.

Lebih lanjut kepada Pimpinan Daerah diminta untuk mengalokasikan anggaran daerah untuk gaji seluruh honorer Nakes dan non-Nakes yang bernaung di bawah Dinas Kesehatan, sebelum pengangkatan PPPK.

Serta agar menolak honorer baru sesuai dengan Pasal 66 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) sebelum R2 dan R3 diangkat menjadi PPPK.

Salah satu peserta aksi dari perwakilan RSUD YA Tapaktuan meminta tenaga honorer rumah Sakit yang belum terdaftar di database BKN minimal bekerja 2 tahun untuk segera didata ulang kembali.

Selain itu, meminta agar dibuka formasi khusus untuk honorer RSUD YA Tapaktuan sebagai PPPK dan meminta untuk diprioritaskan dalam pengangkatan PPPK tahun 2025.

Para peserta aksi yang mengenakan seragam putih-putih itu, di tengah guyuran hujan lebat memohon kepada DPRK Kabupaten Aceh Selatan untuk dapat menyampaikan aspirasi mereka kepada DPR-RI, Menteri PAN-RB, BKN, dan Kemenkes RI.

Ketua DPRD Aceh Selatan bersama anggota dewan kemudian menemui ribuan Nakes yang berunjuk rasa di luar pagar gedung dewan. Usai mendengarkan aspirasi massa Nakes, Novirosmita selaku anggota dewan meminta agar sejumlah korlap Nakes masuk ke dalam ruangan dewan untuk berdialog dengan pihak dewan.

“Dengan adanya aksi honorer Nakes ini, kami selaku DPRK Aceh Selatan berusaha memperjuangkan aspirasi ribuan nakes ke tingkat atas, dan selanjutnya kami akan berjuang untuk menyurati dan menyampaikan tuntutan ini ke BKN dan ke DPR RI, serta kami Dewan meminta para Nakes untuk memberikan data yang lengkap agar saat kita usulkan nantinya tidak ada yang tertinggal, dan kita berharap hal ini membuahkan hasil,” pungkas Ketua DPRK Aceh Selatan Rema Mishul Azwa didampingi Wakil Ketua Dewan Ali Basyah seusai melalukan pertemuan dengan sejumlah Korlap Nakes di dalam gedung Dewan. (YUNARDI)