Sekretaris PW GP Ansor Sumut Kecewa Banom NU Dibawa-Bawa Dukung Hasyim Jadi Calon Ketua DPRD Medan

Sekretaris PW GP Ansor Sumut Parulian Siregar MA

MEDAN – Sekretaris PW GP Ansor Sumut Parulian Siregar, MA sangat kecewa atas pemberitaan yang membawa Keluarga Besar Badan Otonom (Banom) NU yang merekomendasikan mendukung oknum Ketua DPD PDI-P Kota Medan Hasyim, SE menjadi Ketua DPRD Kota Medan Priode 2019-2024.

” Saya sangat kecewa atas pemberitaan yang membawa- bawa Banom NU mendukung oknum Ketua DPC PDI-P Koota Medan Hasyim SE untuk menjadi Ketua DPRD Medan Medan priode 2019-2024. Dalangnya harus bertanggung jawab karena jelas sudah merendahkan harkat dan martabat keluarga besar NU dan Banom NU . Apalagi Hasyim SE tidak dikenal dikalangan Banom NU dan di NU. Dan tidak ada kaitan Banom NU dengan persoalan calon Ketua DPRD Kota Medan karena itu merupakan urusan internal PDI-P,” kata Parulian kepada wartawan, Selasa (3/9/2019).

Jangan sampai sebut Parulian persoalan ini akan menjadi pemicu tidak harmonisnya hubungan keluarga besar NU khusunya Banom NU karena selama ini NU dan PDI-P sangat hubunganya sangat harmonis hal itu bisa dibuktikan dengan pasangan Mega-Hasyim pada Pilpres 2004-2009.

” Dalam catatan saya baru kali ini ada cerita dukungan terhadap calon Pimpinan Perwakilan Rakyat, lucu saja dan bisa merusak cara seperti itu. Saya yakin ini ada komunikasi aktif antara yg didukung dan sipemberi dukungan. Dan ini sangat tidak tepat juga ini telah mengusik ketenangan para elit PDI-P baik di Sumut dan di pusat,” kata Parulian kembali.

Parulian menjelaskan dirinya sudah banyak ditelpon sejumlah tokoh masyarakat mempertanyakan kebenaran berita tersebut dan saya tegaskan tidak pernah memberikan dukungan. Begitu juga denga adik-adik di Banom NU lainya setelah saya cek juga tidak pernah memberikan dukungan dan rekomendasi mendukung Hasyim SE sebagai Calon Ketua DPRD Kota Medan.

” Saya minta agar oknum atau pihak yang membawa nama Banom NU untuk mendukung Hasyim SE sebagai calon Ketua DPRD Kota Medan segera meminta maaf. Disamping itu saya juga pernah hubungi pak Hasyim supaya bincang terkait itu, tapi saya tunggu-tunggu tidak ada kabar lagi. Dan sampai sekarang pak Hasyim SE, belum ada lakukan klarifikasi atas pemberitaan itu.
Ironisnya yang saya dengar bahwa Hasyim SE menghubungi adik-adik Banom NU di medan untuk berbincang mungkin saja sekalian mendinginkan persoalan dukungan tersebut bila masi ada kontra” sebut Parulian.

Ketika ditanya apakah persoalan ini bernuansa money politik ? Parulian menduga bisa saja, karena zaman sekarang ini untuk memberikan dukungan sepertinya hal mencurigakan bagi kita akan ada yg diharapkan si pemberi dukungan, hanya saja saya tidak bisa membuktikannya ada money politik atau tidak.” Saya duga memberikan dukungan berat arahnya ada ‘isinya’ lah ,” kata Parulian kembali.

Ketika ditanya lagi apa konsekuensi jika dukugan ini terbukti money politik? Parulian menegaskan wah itu pelanggaran berat, pertama Pengurus Banom yang menerima money politik itu harus diberi sanksi tegas, kedua kita juga meminta si pemberi uang itu kepada Parpol diatasnya supaya ditindak.” Jadi kalau terbukti ada transaksi dalam pemberian dukungan ituk maka kita akan usut sampai tuntas, bila perlu kita lanjutkan ke ranah hukum,” kata Parulian lagi

Dijelaskan Parulian, Banom NU tidak boleh berpolitik praktis apalagi terlibat dalam mendukung Calon Ketua DPRD Kota Medan karena itu bukan ranahnya dan terlalu kecil. Penentuan calon Ketua DPRD Medan itu merupakan persoalan internal PDI-P dan tidak ada kaitannya dengan elemen masyarakat terlebih lagi Banom NU. ” Saya yakin petinggi-petinggi PDI-P juga tidak setuju dengan tindakan melibatkan Banom NU dan ini bisa menjadi sebuah sikap blunder alias kontraproduktif,” sebut Parulian lagi.

Reporter : Satria