ACEH SELATAN | Sejak tahun 2023 lalu sampai dengan saat ini 2024 telah 4 orang warga Manggamat, Kecamatan Kluet Tengah Kabupaten Aceh Selatan merenggang nyawa dibunuh gajah, kata Ketua Forpas T. Sukandi kepada Orbitdigital, Rabu (23/7/2024).
Selama itu pula pemerintah gampong (desa), mukim, tokoh masyarakat serta didampingi camatnya telah berulang kali menjumpai pemerintah daerah (Pemda Aceh Selatan) dan BKSDA melaporkan persoalan konflik antara manusia dengan binatang yang bernama gajah ini, tetapi sampai dengan hari ini tidak ditemukan solusinya oleh BKSDA, yang ada kalimat dari para pihak terkait “akan dan sedang berusaha untuk mengatasinya”.
Terkesan para pihak terkait seakan-akan lebih melindungi nyawa binatang gajah dari pada melindingi nyawa manusia.
“Padahal sesungguhnya nilai 1 nyawa manusia tidak sebanding dengan 1000 nyawa binatang apapun, termasuk binatang gajah,” sebut T Sukandi.
Menurutnya, dari penelusuran dan investigasi langsung yang dilakukan di Desa Sarah Baru Manggamat Kluet Tengah, didapatkan keterangan mulai dari perangkat pemerintah desa, tokoh masyarakat dan juga dihadiri langsung oleh camatnya, bahwa gajah liar pembunuh ini hanya 1 ekor saja yang telah keluar dari kelompoknya, jelas T Sukandi.
Gajah ini jugalah yang telah memasuki gampong (desa) Malaka Kecamatan Kluet Tengah yang telah merusak lahan pertanian masyarakat di desa tersebut.
Berdasarkan keterangan Keucik Malaka, Kamil bahwa bila gajah ini masih dibiarkan berkeliaran di Desa Malaka, maka dapat dipastikan dalam waktu dekat diperkirakan akan jatuh lagi korban nyawa manusia di pihak masyarakat
Miris dan tragisnya dalam penanganan gajah ini terkesan BKSDA lebih bodoh dibandingkan gajah, maka ditawarkan solusi sederhananya pada BKSDA, “bunuh saja gajah pembunuh itu sebelum gajah tersebut nembunuh manusia lagi di desa Malaka”.
Saking geramnya Ketua Forpas T. Sukandi juga menyebutkan, karena dianggap tidak mampu maka BKSDA agar menyerahkan senjata bius pelumpuh gajah atau pinjamkan senapan api kepada masyarakat supaya dapat membunuh binatang gajah pembunuh itu, sebut T. Sukandi.
Reporter : YUNARDI.M.IS