Tak Seantusias Lyodra, Kemana Bupati Langkat Saat Covid-19 Mewabah?

Bupati, Wakil Bupati dan Sekdakab Langkat ketika memberikan keterangan tentang pencegahan Covid-19 di Langkat

LANGKAT – Hari ini wabah Virus Corona atau yang dikenal Covid-19 agaknya menyita begitu banyak perhatian.

Tak hanya dunia, di dalam negeri apalagi di Sumatera Utara (Sumut), wabah itu telah menimbulkan kengerian, kepanikan dan duka.

Satu persatu siapapun tanpa terkecuali jadi korban.

Kini jutaan warga negara Indonesia tengah menggantungkan nasib dan keselamatannya kepada pemerintah.

Berusaha, berlindung dan berharap virus asal Provinsi Wuhan, Tiongkok itu tak merenggut nyawa.

Nyaris serupa seperti daerah-daerah lainnya di Indonesia, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov) Sumut juga kocar-kacir dihantam gelombang penyebaran virus ini.

Sang Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, bersama jajarannya dibantu lembaga lintas sektor pun boleh dibilang kewalahan.

 Tiap hari jumlah orang dalam pemantauan (ODP) terus bertambah dengan jumlah drastis.

Hingga kemarin saja, terdata sudah ada 3080 warga di Sumut yang berstatus ODP Covid-19.

Selain Edy, sejumlah kepala daerah baik bupati maupun walikota di Sumut juga dibuat pusing menangani penularan Covid-19.

Mereka turun ke lapangan memantau, memimpin, memberikan imbauan dan dukungan moril agar warganya tetap tenang

Sayang, sepertinya hal itu tak tampak terjadi di Kabupaten Langkat sebagaimana seharusnya.

Kabar teranyar dari Langkat, memang terjadi pengurangan data ODP di sana.

“Sebelumnya 18 orang yang ODP, terbaru jadi 14 ODP. Empat sudah selesai dipantau selama 14 hari dan tidak ditemukan gejala Covid-19,” ujar juru bicara Satgas Covid-19 Langkat, dr Arifin Sinaga MAP, kepada orbitdigitaldaily.com, Sabtu (28/3/2020).

Namun, untuk warga yang dikarantina di gedung PKK Langkat, Arifin menyebut ada penambahan. “Untuk yang dikarantina bertambah dua lagi, jadi total empat orang. Kita lakukan karantina untuk mengecek apakah ada gejala-gejala Covid-19,” tuturnya.

Melihat kondisi seperti ini, rasanya perlu ada dukungan moril kepada semua pihak baik petugas medis dan Satgas Covid-19 yang bertugas di Langkat.

Terbit Rencana Diminta Turun Lihat Warganya

Muncul pertanyaan, di mana Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin Angin.

“Kalau kita bandingkan dengan Lyodra Ginting, pemenang Indonesian Idol 2020 asal Sumut, hampir tiap hari di WA nya kita untuk mendukung. Tapi untuk kasus Corona ini saya melihat beliau belum ada turun langsung,” kata Ketua Pemuda Muslimin Indonesia Sumut, Syekh Sani Ritonga ketika dihubungi orbitdigitaldaily.com, Sabtu (28/3/2020).

“Saya belum ada lihat aksi dia, motivasi atau semacam support (dukungan) ke masyarakat, saya belum ada lihat itu,” tambahnya lagi kecewa.

Dengan sikap tersebut, Sani menerangkan sebenarnya masyarakat Langkat sedikit kecewa. “Kenapa bisa begitu. Kenapa hal yang tidak penting antusias sekali dia mendukungnya, sementara masalah Covid-19 ini hal yang sangat penting sekali tapi dia tidak mau turun,” tuturnya.

“Kita ini masyarakatnya, loh. Kita mau tindakan nyata. Kalau ditanya kecewa kita sangat kecewa.”  

Apa yang terjadi saat ini bila dibanding ketika Pilkada Langkat kemarin, Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin Angin bertolak belakang.

“Dulu sewaktu Pilkada Langkat dia baik sekali, tapi sekarang di masa sulit seperti ini kok tidak ada muncul?” tanya Sani.

Ia mengaku cukup dekat dengan Terbit Rencana Perangin Angin, namun kedekatannya itu bukan menjadi alasan untuk tidak mengingatkan bupati yang akrab dipanggil Cana itu.

“Tapi intinya saya bukan bicara soal masalah kenal atau tidak kenal, ya. Ini kita kan cerita soal masyarakat. Dia (Terbit) Bupati Langkat, harapan kita dia bisa sadar lah kalau dia bukan siapa-siapa tanpa rakyat Langkat,” pungkas tokoh masyarakat Langkat itu. (Diva Suwanda)