Tak Seperti Tahun Sebelumnya, Jalur Wisata Medan-Tanah Karo Lengang

Dirlantas Polda Sumut, Kombes Pol Kemas Ahmad Yamin saat ditemui di Pos Lantas Doulu, Polres Tanah Karo. (orbitdigitaldaily.com/Diva Suwanda)

MEDAN – Ada yang berbeda pada malam pergantian tahun 2020 di Medan dan sekitarnya.

Bila di tahun-tahun sebelumnya arus lalulintas menuju jalur wisata Brastagi, Tanah Karo padat merayap. Kali kondisi tersebut tak terjadi.

Berdasarkan amatan orbitdigitaldaily.com, arus lalulintas di seputaran jalur menuju Brastagi mulai pukul 22.00 WIB, Selasa (31/12/2019) tepatnya di seputaran Jalan Pancurbatu, Deliserdang, tampak lancar dengan debit arus kendaraan yang padat.

Terus naik ke atas di kantong-kantong keramaian yang diprediksi bakal terjadi kemacetan jelang detik-detik pergantian tahun, tepatnya di kawasan Sibolangit, terpantau arus kendaraan jelang pukul 00.00 WIB masih cenderung lancar.

Begitu pula pascapesta kembang api hingga pukul 02.00 suasana arus lalulintas dari Tanah Karo kembali ke Medan dan sebaliknya juga tampak normal. Tak ada kemacetan berarti pagi dini hari itu.  

Menyikapi hal itu, Direktur Lalulintas (Dirlantas) Polda Sumut, Kombes Pol Kemas Ahmad Yamin yang dijumpai di Pos Lantas Doulu mengaku bersyukur malam pergantian tahun di jalur wisata tidak mengalami kemacetan.

Kemas menyebut, memang sebelum malam pergantian tahun pihaknya sudah melakukan survei dan evaluasi masalah yang saban tahun terjadi di jalur wisata Medan ke Tanah Karo.  

“Sebelumnya saya sudah melakukan survey dan menanyakan apa kendala yang terjadi di lapangan. Ya Alhamdulillah, seperti yang dilihat arus lalulintas menuju jalur wisata pagi ini tampak lengang,” ujar Yamin Rabu (1/1/2020).

Ia menuturkan, kondisi ini tercipta berkat tim urai kemacetan yang ia turunkan.

“Jadi, untuk mengurai kemacetan, kita turunkan 16 personel Tim Urai. Itu terdiri dari 8 personel dari Polres Tanah Karo dan 8 personel dari Polrestabes Medan,” terangnya.

Baru Terurai Pukul 5 Pagi

Masih menurut Yamin, dari penuturan personel lantas yang tiap tahun melakukan pengamanan di Tanah Karo, ia mendapati informasi bila kepadatan arus lalulintas di jalur Medan-Brastagi baru bisa terurai pukul 05.00 pagi.

.Setelah ia mendapat informasi tersebut, sambung Yamin, pihaknya langsung mencari tahu titik permasalahan yang ada sehingga saat Brastagi menjadi tempat tujuan untuk memeriahkan malam pergantian tahun selalu kemacetan bisa teratasi sekitar pukul 05.00 WIB.

“Jadi inilah dasar makanya kita buat tim urai yang menggunakan sepeda motor dan terdiri dari 16 personel lantas. Tugas mereka untuk melakukan penguraian apabila terjadi kepadatan volume kendaraan,”kata Yamin.

Dalam kasus kepadatan volume kendaraan di jalur wisata Brastagi dan Danau Toba pihaknya melibatkan empat polres, masing-masing Polres Tanah Karo dan Polres Langkat untuk urusan Brastagi dan Polres Siantar dan Polres Simalungun untuk gawean Danau Toba.

“Jadi keempat Polres ini, masing-masing personel lantasnya melakukan pengaturan dan penguraian saat kemacetan terjadi,”ujarnya. (Diva Suwanda)