ACEHSINGKIL – Berbagai etnik dan kreasi yang ditampilkan para pelajar mulai setingkat PAUD hingga SMA, saat even karnaval HUT Kemerdekaan RI yang ke-74 di Kabupaten Aceh Singkil.
Mulai dari penampilan pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia. Kostum satwa liar maupun kartun, serta seragam TNI, Polri, Pilot maupun Ibu Persit dan Ibu Bhayangkari.
Namun dari banyaknya penampilan kreasi pelajar itu, penampilan Putroe Ranup yang sangat menjadi perhatian penonton pada saat itu.
Putroe Ranup atau Putri Sirih, merupakan kreasi dari SMP Muhammadiyah Singkil. Seorang siswi yang memakai baju Adat Aceh dan mahkota yang dibuat dari susunan sirih, menjadi objek swafoto para penonton.
Silih berganti para penonton dengan memakai Smartphone maupun HP Android dan para jurnalis, turut mengabadikan momen yang terlihat indah dan unik itu.
Ditambah senyum manis siswi yang hendak diambil menjadi objek foto, menambah hasil foto yang lebih hidup dan menarik.
Siti Akhyar Safitri, guru pembimbing Karnaval SMP Muhammadiyah saat berbincang dengan wartawan, Senin (26/8/2019) mengatakan, SMP Muhammadiyah sengaja menjadikan Putroe Ranup sebagai kreasi untuk penampilan karnaval.
Mengapa Putroe Ranup? Ranup memiliki arti sirih dalam bahasa Aceh, memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat di negeri yang berjulukan Serambi Mekkah itu.
Sebab, sirih merupakan makanan khas Aceh sejak dulu. Sirih dalam kehidupan masyarakat Aceh juga sudah menjadi simbol memuliakan tamu saat datang ke rumah.
Tidak hanya sebagai bahan konsumsi untuk dikunyah, ranup juga sering dipakai saat upacara-upacara kebesaran. Seperti Sunatan, Pernikahan dan penyambutan tamu kehormatan.
Disamping itu bagi masyarakat Aceh, Ranup juga melambangkan persaudaraan.
Sehingga SMP Muhamadiyah, dengan penampilan Putroe Ranup, menyesuaikan dengan tema HUT RI ke-74, “Meski berbeda-beda tapi tetap bersaudara dan bersatu memajukan Aceh Singkil,” ucap Siti Akhyar.
Disamping itu katanya, selain Sirih, susunan sebagai mahkota Putroe Ranup juga dipadukan dengan bunga-bunga lainnya untuk memperindah Putroe Ranup tersebut. Diantaranya bunga Ina’o bunga Asoka, serta bermacam daun talas.
Selain itu, Ranup juga melambangkan sifat rendah hati dan cinta kasih. Sesuai dengan filosofi ranup, maka seorang putroe ranup harus terlihat rendah hati dan penuh kasih sayang dengan selalu memberikan senyuman kepada siapapun.
Tak heran dengan penampilan Putroe Ranup ini, SMP Muhammadiyah berhasil memperoleh juara Pertama Karnaval, yang diserahkan langsung tropi dan hadiah oleh Bupati Dulmusrid. (*)
Reporter: Saleh