ACEHSINGKIL – Pawai karnaval budaya di Aceh Singkil, menunjukkan keberagam budaya, suku dari masing-masing daerah seluruh Indonesia.
Selain pakaian adat daerah, para peserta masing-masing dari Pelajar TK, SD, SMP dan SMA juga banyak menggemari pakaian seragam militer, Polisi, TNI maupun penerbang.
Namun tak kalah ketinggalan beberapa pelajar tetap memakai seragam ala ustadz, yang menjadi kebesaran sebagai negerinya para ulama di Aceh.
Ada pula hal keunikan yang ditampilkan peserta dari SMP Muhammadiyah Singkil.
Selain memeriahkan dengan penampilan marching band, para pelajar sekolah keagamaan ini juga menampilkan kreativitas keterampilan tangan, seragam peserta yang memakai topi susunan berbahan daun sirih, bunga jarum, dan bunga berwarna-warni lainnya serta daun bunga keladi.
Selain itu penampilan pakaian adat, Suku Dayak yang terlihat dengan membawa senjata khas panah dan busur.
Pakaian adat Suku Minang, Aceh, Jawa dan beragam suku lainnya, termasuk kostum boneka hewan liar maupun kartun anak.
Bupati Aceh Singkil Dulmusrid yang membuka kegiatan karnaval, mengatakan, Pawai Karnaval menjadi simbol Kebhinekaan Tunggal Ika yang menjadi menunjukkan perbedaan tapi tetap bersatu.
“Menampilkan berbagai seragam suku budaya yang ada Indonesia, yang harus terus ditumbuh kembangkan dan disepakati. Tidak bisa terpecah belah oleh siapapun, yang akan menjadi suri teladan dan contoh untuk pererat kesatuan dan persatuan NKRI,” katanya Selasa (20/8/2019) sore.
Acara karnaval yang dilaksanakan Dinas Pendidikan Aceh Singkil turut hadir membuka dan menyaksikan Kadis Pendidikan H Yusfit Helmi, serta dari unsur Forkompimda, Lembaga MAA Aceh Singkil, tokoh masyarakat serta masyarakat Singkil yang terlihat memadati lokasi Lapangan Daulat Pasar Singkil.
Laporan: Saleh
Foto: Pelepasan Pawai Budaya Indonesia di Aceh Singkil ditandai dengan penampilan Marcing Band SMP Muhammadiyah Singkil.
