TANAH KARO – Ancaman virus HIV/AIDS menjadi salah satu tantangan bagui dunia medis yang masih sulit dihadapi hingga saat ini. Kesadaran akan informasi mengenai penyakit AIDS yang disebabkan virus HIV kurang begitu dipahami secara mendalam oleh banyak orang. Karena itu, perlunya pemahaman yang mendalam akan dampak dari penyakit itu.
Hal itu dikatakan Bupati Karo Terkelin Brahmana, SH, didampingi Ketua TP PKK Kabupaten Karo Sariati Terkelin, Kadis Kesehatan drg Irna safrina Meliala, Kadis Perijinan Almina Bangun, Kadis DPMD Abel Tarawai Tarigan, Direktur RSU Kabanjahe dr Arjuna Wijaya saat memperingati Peringati hari Hari AIDS Sedunia) tahun 2019, yang bertema “Bersama Masyarakat Meraih Sukses”.
“Karena memiliki peran yang penting, tentu menjadi strategis untuk terlibat serta secara aktif dalam upaya penanggulangan HIV dan AIDS. Oleh sebab itu sudah tepat jika tema peringatan Hari AIDS Seduina (HAS) tahun 2019 adalah Bersama Masyarakat Meraih Sukses. Terdapat dua kata kunci yaitu masyarakat dan sukses. Sukses dimaksud tentu saja sukses dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS,” katanya.
“Untuk meraih kesuksesan itu harus mencapai 3 (three) zero yaitu tidak ada lagi infeksi baru HIV, tidak ada lagi kematian yang disebabkan oleh HIV – AIDS dan tidak ada lagi Diskriminasi terhadap ODHA di Indonesia,” ujarnya.
“Sementara Kadis Kesehatan Drg Irna Safrina Meliala mengatakan, salah satu upaya untuk meningkatkan kewaspadaan akan HIV/AIDS adalah dengan menjadikan 1 Desember sebagai Hari AIDS Sedunia. Alasannya Irna menyebutkan ketika diperingati maka tanpa disadari telah menggugah dan menumbuhkan kesadaran terhadap bahaya penyebaran wabah AIDS di tengah masyarakat Karo khususnya, bahkan sejak tahun 2015 kematian ODHA sudah ada di Kab Karo,” sebutnya.
“Meningkatkan kewaspadaan itu harus dimulai secara individu dan kelompok terkecil keluarga, dapat mengupayakan dengan mewujudkan ketahanan keluarga dan melalui kelompok masyarakat dapat lebih peka dengan lingkungan sekitar melalui kelembagaan Rukun Warga (RW) dan Rukun Tetangga (RT),” ujarnya.
Berdasatkan data yang diperoleh, menurut Kepala direktur RSU Kabanjahe dr Arjuna melalui Kepala Poli VCT RSU Kabanjahe Terkelin Br Tarigan jumlah peserta yang terkena virus HIV /AIDS Per kasus di tahun 2015 HIV 15 kasus AIDS 1 kasus, Tahun 2016 HIV 102 kasus, AIDS 17 kasus ,Tahun 2017 HIV 97 kasus, tahun 2018 HIV 91 Kasus, AIDS 36 kasus, tahun 2019 HIV 83 Kasus, AIDS 17 kasus.
“Sedangkan dampak meninggal akibat HIV /AIDS dalam kurun waktu 2015-2108 di Kab. Karo, sesuai data tercatat mencapai 34 orang, untuk ditahun 2019 masih terdata hanya 5 orang. Penyebab HIV /AIDS ini kebanyakan ditemukan akibat free seks dan didominiasi oleh laki laki, sehingga kematian paling banyak laki – laki,” pungkasnya.
Reporter : Daniel Manik