Karo-ORBIT: Hampir seluruh karyawan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Malem Kabanjahe mengaku sudah berbulan-bulan belum menerima gaji. Sehingga mereka kesulitan untuk menutupi biaya kebutuhan hidup keluarganya sehari-hari.
Seperti disampaikan Bendahara PDAM Tirta Malem Kabanjahe Elly Beru Surbakti kepada Orbit dan sejumlah wartawan di ruang kerjanya kemarin. “Semua kami sebetulnya belum gajian, alias nunggak. Bukan hanya BHL (Buruh Harian Lepas) saja,” ucap Elly menjawab pertanyaan wartawan terkait isu belum digajinya sejumlah BHL di perusahaan milik pemerintah tersebut.
Dijelaskan Elly, terhitung sejak September 2018 hingga Februari 2019 (6 bulan) hampir seluruh karyawan di perusahaan milik Pemerintah Kabupaten Karo ini belum mendapatkan haknya, yaitu gaji. Sehingga katanya kondisi tersebut juga membuat para karyawan malas masuk kerja.
Salah satu karyawan PDAM Tirta Malem Kabanjahe yang tidak ingin disebut namanya kepada Orbitdigitaldaily.com mengaku, akibat belum diterimanya gaji selama kurang lebih setengah tahun, kehidupan keluarganya saat ini sudah terancam tidak makan. Dirinya harus bisa mencari kerjaan di luar kantor untuk biaya makan dan anak sekolah setiap hari.
“Mau tidak mau kami harus menjalani situasi ini. Pintar-pintar jugalah cari “job” (kerjaan-red) di luar. Kadang pun harus cari pinjaman sana-sini dulu, kalau tidak bisa gak makan,” katanya, di Kabanjahe.
Disebutkannya, sampai saat ini belum ada alasan yang jelas dari pimpinan (Dirut PDAM Tirta Malem) tentang keterlambatan gaji karyawan. Namun menurutnya, salah satu penyebab akibat tingginya tarif listrik yang harus dibayar setiap bulannya tidak sebanding dengan tarif air yang berlaku. Sehingga untuk bayar listrik saja perusahaan tidak mampu.
Diketahui, jumlah karyawan yang bekerja di PDAM Tirta Malem Kabanjahe saat ini yaitu sebanyak 106 orang karyawan tetap dan BHL antara 21-22 orang. Hal ini sesuai yang disampaikan Kabag Umum PDAM Tirta Malem Kabanjahe Hilda Beru Sitepu kepada wartawan.
Untuk itu, masyarakat berharap agar Pemkab Karo selaku pemilik dapat segera mengambil langkah-langkah untuk menyelamatkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang hampir “kolap” tersebut. Serta membuat solusi bagi karyawan dan BHL yang sampai saat ini belum menerima gaji. Begitupun masalah krisis air di kota Kabanjahe yang sampai saat ini belum teratasi.
Sementara Direktur PDAM Tirta Malem Kabanjahe Arvino Hamsyari ST sampai berita ini diturunkan belum bisa dikonfirmasi. Od-22