ACEHSINGKIL – Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Resort Wil.18 Aceh Singkil menghalau kemunculan dua ekor harimau yang sempat meresahkan warga di Desa Tran Cikala Kecamatan Suro Aceh Singkil.
Kepala BKSDA Resort 18, Sutino dikonfirmasi mengatakan, mereka bergerak berdasarkan laporan warga yang mengaku sempat berhadapan dengan dua ekor harimau dan memangsa ternak kambingnya.
Merespon laporan tentang konflik warga dengan harimau tersebut, katanya BKSDA bersama Wildlife Conservation Society-Indonesia Program (WCS – IP) atau Masyarakat Konservasi Satwa Liar, Kapolsek Suro, Danpos Ramil Suro serta Pj Kepala Desa Tran Cikala bersama-sama mendatangi langsung rumah korban tempat ternak kambing dimangsa, Jumat (12/6) pukul 16.15 WIB di Desa Tran Cikala.
Tim gabungan juga sempat menginap di lokasi kemunculan harimau, hingga Sabtu (13/6/2020) untuk melakukan patroli malam.
Mereka juga membakar api unggun dan meletuskan petasan, untuk menghalau satwa liar tersebut, agar menjauh dari lokasi pemukiman karena meresahkan warga di sana, kata Sutino.
Begitupun kata Sutikno pihaknya telah menyarankan kepada keluarga Daryono, agar sementara meninggal rumah tersebut.
Karena letaknya yang berada persis di tengah perkebunan sawit dan karet, serta berbatasan langsung dengan kawasan hutan produksi.
“Rumah pak Daryono berada di atas bukit sekitar 1 kilometer dari pemukiman warga, yang merupakan rumah untuk menjaga kebun dan beternak, sehingga memang itu kemungkinan lintasan harimau,” terangnya.
Sebab cerita pak Daryono harimau sempat melompat dari perbukitan dan langsung menerkam ternak kambing yang masih di dalam kandang.
Beruntung harimau langsung pergi setelah pak Daryono menghidupkan dan menggas-gas sepeda motornya, sehingga harimau pergi setelah memangsa seekor kambing dan seekornya lagi tertinggal disemak-semak setelah hampir hendak dibawa harimau itu.
“Sudah kami sarankan agar meninggal rumah gubuk itu, karena bersebelahan dengan hutan produksi kemungkinan tempat tinggal satwa itu,” ucap Sutino.
Reporter: Saleh