SINAR – Banyaknya bangkai ternak babi yang dibuang warga ke sungai Aek Bolon di Kecamatan Siantar Narumonda (Sinar) telah menjadi masalah besar bagi warga di Desa Narumonda V.
Hal itu diungkapkan Kepala Desa Narumonda V, Fernando Marpaung saat ditemui di lokasi bantaran sungai yang melintasi wilayah desa pada Senin (25/11/2019) saat melakukan pembersihan.
Menurutnya, banyak ternak babi yang belakangan ini mengalami kematian akibat mewabahnya virus penyakit yang mematikan, dimana banyak warga yang membuangnya ke sungai Aek Bolon.
“Kami sangat prihatin terhadap warga yang tega membuang bangkai ternak babi itu ke aliran sungai Aek Bolon ini. Dan ini telah membuat masalah bagi desa ini,” ujar Fernando.
Masalah itu, sebutnya, karena ternak babi itu kerap tersangkut di bendungan air sehingga menimbulkan bau bangkai yang sangat mengganggu pernapasan baik warga setempat dan juga para warga lain yang kebetulan melintas.
Karenanya, Pemerintah Desa bersama para warga sejak Sabtu (23/11/2019) kemarin sudah melakukan pembersihan tanaman genjer di seluruh aliran Sungai Aek Bolon di Desa itu agar bangkai ternak babi tidak nyangkut.
Bahkan, saat hari Sabtu itu, pihaknya sengaja mendatangkan alat berat buat menggali lubang dan menguburkan belasan bangkai ternak babi yang sudah menyangkut di bendungan.
“Hari ini saja, kami sudah menemukan tujuh ekor bangkai babi terbawa arus air saat hujan semalam, dan nyangkut di tanaman genjer,” sebutnya lagi.
Dalam kesempatan itu, dirinya mengharap warga jangan ada lagi membuang bangkai babi ke sungai itu, sebab akan terbawa ke Danau Toba yang jaraknya hanya sekitar 1 kilometer dari bendungan.
“Bila kami masih menemukan ada warga yang membuangnya, maka kami akan laporkan ke pihak berwajib sebab itu merupakan tindakan melawan hukum, yakni pencemaran lingkungan,” pungkasnya tegas.
Reporter : Bernard Tampubolon