ASAHAN | Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang kini bertransformasi menjadi Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga melaunching Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) secara serentak di seluruh Indonesia, Kamis (5/12/2024).
Di Sumatera Utara (Sumut) launching digelar di Pendopo Rumah Dinas Bupati Asahan, Kota Kisaran, yang langsung dihadiri Bupati Asahan, H Surya bersama Forkopimda dan Kepala Perwakilan BKKBN Sumut, Dr. Munawar Ibrahim., S.Kp., MPH.
Dalam sambutannya, Ibrahim mengaku launching Genting ini menjadi sesuatu hal sangat luar biasa sekali. Sebab, launching dalam penurunan stunting ini serentak dilakukan secara nasional.
“Ini menjadi luar biasa sekali dalam program kita untuk menurunkan angka stunting, sebab ada 1 juta keluarga berisiko stunting yang menjadi target kita secara nasional pada akhir tahun ini harus tercapai,” kata Ibrahim.
Sementara, untuk di Provinsi Sumut sendiri pihaknya sudah menargetkan 51 ribu keluarga dengan risiko stunting yang terdata di seluruh Kabupaten/Kota bisa sukses tercover.
“Saya bersyukur bahwa pada hari ini kita bersama-sama menyaksikan Launching Genting untuk Provinsi Sumut kita tempatkan di Kabupaten Asahan. Kenapa di Asahan karena berdasarkan pertimbangan tersendiri seperti pencapaian penurunan stunting di kabupaten ini cukup luar biasa. Sehingga Kabupaten Asahan menjadi bagian dari kegiatan secara nasional dalam target penurunan angka stunting ini,” pungkasnya.
Sementara, Bupati Asahan H Surya mengaku angka stunting di Asahan sejak 2022 lalu menunjukkan angka yang terus menerus turun. Bila di 2022 terdata turun 18,9 persen kemudian di 2023 kembali turun menjadi 15,3 persen dan berhasil turun menjadi 11 persen pada tahun 2024.
Pencapaian ini menjadi indikator nyata keberhasilan sinergi lintas sektor dalam melaksanakan berbagai program intervensi. Hal ini juga menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Asahan untuk terus mendukung target nasional penurunan stunting.
“Alhamdulillah sekarang sudah 11 persen. Jadi angka ini di atas target nasional yakni 14 persen. Jadi penangana kita itu tetap memberdayakan orang tua asuh untuk menurunkan angka stunting dan ini melibatkan forkopimda, pejabat pemerintah kita libatkan semua juga untuk memberikan makanan bergizi dalam menurunkan angka stunting ini,” kata Surya.
Sementara Ketua DPD APDESI Provinsi Sumatera Utara, Suparman mengaku sangat mendukung program Percepatan Penurunan Stunting di Sumut.
“Bahwasanya ini adalah tugas dari Kepala Desa untuk menghadapi masyarakat per masing-masing Desa untuk mendeteksi dengan adanya gejala stunting sehingga mampu diakomodir. Ini sudah diprogramkan bahwasanya regulasi dana desa bisa dipergunankan untuk penanganan stunting yang sudah selama ini berjalan,” katanya.
Menurutnya dengan adanya launching Genting tersebut bisa menambah motivasi para kepala desa di Sumut untuk semakin intens dalam menangani stunting demi masa depan kesehatan anak-anak di Sumut.
Ketua Baznas Kabupaten Asahan Ir. H. Ansa’ari Margolang sekaligus mewakili Baznas Sumut memberi bantuan sebesar Rp.10 juta dalam bentuk susu dan gula merah.
“Sementara dari Baznas Kabupaten Asahan juga memberikan bantuan sebesar Rp20 juta dalam bentuk sembako seperti minyak goreng, gula pasir dan kacang hijau kepada 80 keluarga beresiko stunting di Kabupaten Asahan,” ujar Ansa’ari.
Dalam acara tersebut, Bupati Asahan, H. Surya bersama Kepala Perwakilan BKKBN Sumut, Dr. Munawar Ibrahim, S.Kp., MPH dan Forkopimda menyerahkan bantuan gizi kepada 80 penerima keluarga beresiko stunting di Kabupaten Asahan. (Red)