MEDAN | Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sumatera Utara menggelar pertemuan dengan media massa baik cetak dan elektronik bertajuk Forum Koordinasi Jurnalis (FKJ) di Kito Garden dan Resto Jalan Gunung Krakatau, Medan, Selasa (17/12).
Kepala Perwakilan BKKBN Sumut, Dr. Munawar Ibrahim SKp, MPH bersama Sekretaris Yusrizal Batubara dan Kapokja Humas Perwakilan BKKBN Sumut, Yus Rodi Rangkuti menyampaikan tujuan pertemuan tersebut untuk meningkatkan sinergitas dengan para jurnalis sehingga semakin erat bersinergi dalam menyampaikan semua program BKKBN. Semoga pada akhir tahun ini harus tercapai.
“Semoga silaturahmi antara BKKBN Sumut dengan jurnalis dapat membawa kebaikan bersama, sebab media massa memiliki peran strategis membangkitkan motivasi masyarakat dalam menyukseskan program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga untuk mewujudkan keluarga Indonesia yang berkualitas melalui pelaksanaan fungsi keluarga dan ekonomi produktif,” ujar Munawar seraya menyebut, unsur jurnalistik merupakan faktor dominan dan memiliki peran penting dalam mendukung program BKKBN.
Dikatakannya, di era Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, BKKBN berubah menjadi Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, merupakan Lembaga Pemerintah yang menyelenggarakan tugas pemerintahan di bidang pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana.
“Hal ini sebagai upaya mencapai Asta Cita Negara Indonesia, Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN memiliki program percepatan yang disebut dengan Quick Win,” sebutnya.
Menurutnya Perwakilan BKKBN Sumut siap mendukung dan mewujudkan 5 program unggulan Quick Win tersebut. Lima Program Unggulan yakni quick win antara lain: Quick Win meliputi 5 program, yaitu Taman Asuh Anak (Tamasya), Gerakan Orang Tua Cegah Stunting (Genting), Gerakan Ayah Teladan (Gate), Lansia Berdaya, dan AI-Super App tentang Keluarga.
Sebelumnya, Sekretaris Yusrizal Batubara, S.Sos menyampaikan launching Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING) secara daring yang dibuka oleh Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN telah dilaksanakan di Asahan.
“Program GENTING menargetkan bantuan bagi 1 juta ibu hamil, baduta, dan balita dari keluarga miskin secara Nasional, sementara, untuk di Provinsi Sumut menargetkan sebanyak 51 ribu keluarga dengan risiko stunting yang terdata di seluruh Kabupaten/Kota bisa sukses tercover. Semoga pada akhir tahun ini bisa tercapai.
Yusrizal menambahkan bahwa BKKBN menginisiasi program bantuan gizi dan non-gizi untuk keluarga berisiko stunting.
“Bantuan gizi diberikan melalui beberapa program, yakni N1: Nutrisi untuk ibu hamil dengan kekurangan energi kronis (KEK). N2: Nutrisi untuk anak usia 0-23 bulan. N3: Nutrisi untuk balita usia 24-59 bulan. N4: Intervensi nutrisi tambahan untuk anak dengan kondisi khusus,” terangnya.
BKKBN juga memberikan bantuan non-gizi berupa akses jamban sehat, penyediaan air bersih, dan perbaikan lingkungan tempat tinggal bagi keluarga miskin. Program ini melibatkan kerja sama multi-pihak, termasuk kementerian, perusahaan swasta, dan organisasi masyarakat. (Red)
