Diduga Tak Sesuai Bestek, Jembatan Bernilai 4,9 M di Sergai Baru Diresmikan Pondasi Sudah Rusak

Terlihat lubang pada tikar jembatan karena diduga pembangunan jembatan tidak sesuai dengan bestek. (Foto/Ist)

SERGAI I Material bangunan jembatan Desa Naga Kesiangan Kecamatan Tebing Tinggi, Sergai diduga tidak sesuai dengan spesifikasi ( barang ) yang sudah ditentukan.

Kondisi ini dapat terlihat dari lantai ( tikar ) jembatan karena diduga syarat-syarat pelaksanaan suatu pekerjaan bangunan atau proyek tidak sesuai dengan bestek

Dari investigasi yang dilakukan wartawan orbit digital daily.com, Jumat (25/3/2022), terlihat pada pemasangan tikar besi yang menggunakan besi beton 12 mm polos, patut diduga coran semen pasir dan batu tak melekat di besi tersebut.

“Seharusnya pemasang tikar lantai jembatan tersebut harus menggunakan jenis besi beton ulir 12- 16 mm. Jenis besi ini lebih bagus daripada besi beton polos dalam hal kuat tarik dan kuat tekan ketika dipadukan dengan beton siap pakai (ready mix concrete). Hal ini terjadi karena permukaan besi ulir yang bergerigi dan berulir membuat daya lekat antara beton dan besi lebih erat dan kuat,” ujar Anto warga sekitar, Jumat (25/3/2022).

Lebih lanjut Anto mengatakan, jembatan Naga Kesiangan ini kerap dilalui kendaraan dan tonase yang besar.

“Karena getaran dapat menimbulkan keretakan pada lantai jembatan ini. Kita lihat lah ini sudah pada berlubang, sehingga karena berlubang ini lah kita tau besi jenis yang bagaimana yang digunakan pada jembatan ini,” ujar Anto.

Besi bentuk ulir berpotensi menciptakan daya lekat (ikatan) yang lebih kuat terhadap beton karena ulir akan menahan gerakan tulangan terhadap beton.

“Kalau saya tidak salah, ketahanan tekan besi ulir minimal 400 Mpa (Megapascal) atau 1,67 kali lebih baik dari besi polos,” ujar Anto.