MEDAN– Pekerjaan di pembangkitan ketenagaan listrik PT PLN Cabang Sicanang Belawan agaknya menuai perhatian.
Pengerjaan di proyek tersebut diduga tak sesuai standar operasional prosedur (SOP) juga tak sesuai system joint welding (welding prosedur) dalam pengerjaan proyek di Pembangkitan PT PLN Sumut cabang Pembangkitan Sicanang, Belawan,
Ketua Generasi Muda (GM) Gerakan Karyawan Indonesia (Gakari) Sumut, Apri Budi SH, mengingatkan dan meminta sejumlah pihak terkait agar mengevaluasi proyek tersebut.
“Dari hasil temuan tim kami di lapangan dan laporan masyarakat, kami menganggap pekerjaan tersebut memiliki kekurangan dalam pengerjaannya,” terang Apri Budi kepada orbitdigitaldaily.com, Kamis (31/10/2019).
Menurutnya, system joint welding yang dipekerjakan dalam proyek itu tidak sesuai dengan welding prosedur.
“Mungkin saja juga tidak mengikuti petunjuk yang sebenarnya. Harusnya juga pengerjaannya harus mengikuti petunjuk dari Disnakertrans atau Migas,” kata Apri heran.
“Tapi bila pengerjaan system joint seperti yang ditemukan dalam proyek itu, bisa jadi dilakukan perusahaan yang belum berpengalaman,” tambahnya.
Tak Akan Bertahan Lama
Ia khawatir bila pengerjaan dengan cara kerja system joint welding yang sedang dikerjakan dalam proyek Pembangkitan Sicanang Belawan terus berlanjut, kemungkinan akan tak bertahan lama.
“Dan hal ini kalau diteruskan akan mengakibatkan kerusakan pada matrial dan system keandalan pembangkit. Tentunya akan lebih mudah bocor sebelum masa perawatannya,” terang Apri.
Masih dari hasil temua Apri Budi dan rekan di lapangan, pengerjaan pipa yang istilah kelistrikanya di sebut joint pipe, terlihat dikerjakan tak rapi.
“Umumnya, jika yang mengerjakan proyek adalah perusahaan yang sudah berkompeten di bidangnya yaitu perweldingan, maka pengerjaan joint pipe nya tidak akan seperti itu. Pengerjaanya terkesan bekerja asal asalan dan tidak mengikuti standar,” ujarnya.
Andri heran kenapa PT PLN tidak memberikan pekerjaan tersebut kepada anak perusahaan PLN, yakni PJBS.
“Kenapa mereka tidak memberikan kepada anak perusahaan PLN, yaitu PJBS, yang sudah ahli dan atau yg sudah biasa mengerjakan Boyler.
Kenapa pula harus swasta. Apalagi diketahui, bahwa proses lelang proyek ini atau tender ini tertutup,” tambahnya. (Diva Suwanda)