MEDAN | Gerakan Pemuda Al Washliyah (GPA) Sumatera Utara menggelar talkshow bertajuk Bincang Terang dengan tema “Blok Medan Mengancam Sumut, Apa Kabar Sumut Berkah?”, Jumat (4/7/2025) sore di Bae Coffee, Jalan Alfalah, Medan.
Talkshow ini menampilkan Ketua GPA Sumut Nurul Yakin Sitorus, Ketua Ikatan Sarjana Al Washliyah (ISARAH) Sumut Abdul Thaib Siahaan, Pengamat Politik Budi Setiawan Siregar, dan jurnalis senior Choking Susilo Sakeh sebagai pembicara.
Nurul Yakin mengungkapkan kegiatan ini mereka inisiasi dilatarbelakangi oleh keprihatinan atas kondisi pembangunan di Sumut yang dinilai masih belum merata dan menyejahterakan masyarakat akibat praktik korupsi.
“Harapan masyarakat Sumut untuk menikmati infrastruktur dan pembangunan masih jauh dari kenyataan. Korupsi menjadi hambatan nyata bagi kemajuan daerah,” ungkap Yakin.
Sementara itu Abdul Thaib Siahaan, menyampaikan kritik terhadap kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ia menilai ada ketidakpercayaan publik terhadap lembaga antirasuah tersebut, terlebih setelah kasus-kasus yang diduga atau terindikasi berkaitan dengan Gubernur Sumut Bobby Nasution, belum menunjukkan kejelasan hukum.
“Persoalan tambang, proyek lampu pocong, Lapangan Merdeka, dan lain-lain, seharusnya menjadi perhatian serius,” kata Abdul.
Senada, Budi Setiawan Siregar menyampaikan kekecewaan masyarakat, khususnya di Dolok, Kabupaten Padang Lawas Utara, yang merasa terabaikan dalam pembangunan infrastruktur.
Ia mendorong agar kasus Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap Kadis PUPR Sumut Topan Ginting diusut tuntas.
“Kita berharap KPK mampu menuntaskan kasus ini sampai ke akar-akarnya,” tegas Budi.
Choking Susilo Sakeh juga menyuarakan keraguannya terhadap keberanian KPK menindaklanjuti kasus-kasus besar yang terkait dengan Gubernur Sumut bobby Nasution.
“Saya pesimis KPK akan berani memanggil dan memeriksa Gubernur Sumut dalam kasus Kadis PUPR ini, apalagi jika dikaitkan dengan persoalan Blok Medan atau tambang nikel di Maluku Utara,” tukas Choking.
Ia berharap Kejaksaan Agung dapat mengambil peran lebih tegas, terutama dalam menelisik sejumlah proyek di Kota Medan saat Bobby Nasution masih menjabat sebagai Wali Kota, seperti proyek revitalisasi Lapangan Merdeka, pemasangan lampu pocong, dan proyek lainnya yang dianggap bermasalah. (OM-03)