Luhut dan Wishnutama Tinjau Kesiapan Destinasi Kunjungan Raja dan Ratu Belanda di Toba

Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan (kiri) Direktur BOPDT Arie Prasetyo (tengah) dan Menparekraf Wishnutama Kusubandio (kanan) saat meninjau destinasi yang akan dikunjungi Raja dan Ratu Belanda. (orbidigitaldaily.com/Diva Suwanda)

TOBA – Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Wishnutama Kusubandio melanjutkan kunjungan kerjanya di kawasan Danau Toba, Rabu (4/3/2020).

Kunjungan kerja difokuskan di Kabupaten Toba (Sebelumnya bernama Toba Samosir). Sejumlah lokasi pembangunan infrastruktur dan destinasi ditinjau.

Sebelumnya, mereka juga menggelar rapat koordinasi lintas kementerian di Kampus IT Del, Toba. Membahas soal pengembangan Danau Toba.

Sejumlah isu pun dibahas dalam rapat. Mulai dari penambahan desa wisata hingga pengelolaan sampah. Termasuk soal kunjungan Kerajaan Belanda.

Usai rapat, rombongan memilih untuk mendatangi ke proyek pembangunan Pelabuhan Penyebrangan Balige. Luhut ingin proyek itu rampung tepat waktu. Supaya bisa memaksimalkan pelayanan untuk wisatawan yang akan datang ke Danau Toba.

Kemudian rombongan bergerak ke Bukit Singgolom di Kecamatan Tampahan, Tobasa. Bukit Singgolom menjadi salah satu destinasi yang dituju Raja Willem Alexander dan Ratu Maxima.

Di sana, Raja dan Ratu Belanda akan menikmati panorama Danau Toba. Singgolom memang menjadi destinasi yang dianggap paling tepat untuk menikmati panorama Danau Toba. Nantinya, Raja beserta rombongan akan melakukan sesi foto di Singgolom. Menjadi satu promosi yang bagus untuk pariwisata Toba.

Kemudian Luhut dan Wishnu bertolak ke Dusun Siambat Dalan, Desa Lintong Nihuta, Kecamatan Tampaham. Di sana mereka meninjau rumah adat yang sudah berusia ratusan tahun. Tempat ini juga akan didatangi Ratu dan Raja Belanda.

Dalam peninjauan itu, Luhut memberikan beberapa catatan. Selain sarana prasarana amenitas seperti toilet dan lainnya.

Saat kunjungan ke Bukit Singgolom, Luhut meminta supaya Bukit Singgolom juga dilengkapi informasi tentang destinasi. Khususnya narasi yang berisi informasi terkait kebudayaan.

“Kita butuh narasi itu. Supaya wisatawan itu mendapatkan informasi tentang destinasi,” ungkap Luhut.

Wisnutama pun langsung menimpali. Dia menekankan soal pentingnya narasi itu. Dia membandingkan dengan destinasi di sejumlah negara lain. Pemerintah setempatnya memberikan narasi yang baik untuk destinasi wisata di sana.

Menteri Luhut pun menitipkan beberapa catatan penting terkait kedatangan Raja belanda. Di antaranya soal kebersihan dan kelaikan kapal untuk penyebrangan.

Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) Badan Otorita Pariwisata DanaubToba (BOPDT), Arie Prasetyo mengatakan jika kunjungan kenegaraan ini membuka peluang investasi baru. Misalnya soal kualitas air, dan pariwisata berkelanjutan.

“Tadi Pak menko menyampaikan bahwa Belanda adalah negara Eropa dengan investasi terbesar di Indonesia. Rombongan Raja Belanda membawa 100 lebih pengusaha dari Belanda. Tapi acara trade mission-nya akan diadakan di Jakarta,” pungkasnya. (Diva Suwanda)