Aceh  

Mahasiswa Aceh Singkil Lafaskan Alfatihah kepada Korban Tewas Demo di Sulteng

Orator wanita Yeni Rowita menyampaikan aspirasinya penolakan RUU KUHP, Jumat (27/9/2019) kemarin.

ACEHSINGKIL – Seratusan mahasiswa Aceh Singkil mendoakan dan membacakan Surah Alfatihah bagi dua mahasiswa korban penembakan oknum aparat saat aksi demonstrasi menulak Revisi KUHP dan UU KPK di depan Gedung DPRD Sulawesi Tenggara (Sulteng).

Aksi ini digelar seratusan mahasiswa Aceh Singkil tersebut masih menyoal penolakan Revisi KUHP dan UU KPK yang telah direspon Jokowi agar ditunda saat ini, Jumat (27/9/2019).

Dalam aksi itu, mahasiswa membawa sejumlah poster berisi sindiran terhadap kinerja DPR RI. Seperti diantaranya “janji manis DPR seperti janji manis mantan. DPR udah kayak pohon pisang, punya jantung tapi gak punya hati,”.

Belum lagi dari para perawat menyebutkan yang juga membawa poster bertuliskan; “Kami Perawat Indonesia takut denda Rp1 juta akibat shif malam di atas jam 10.00. Jadi kalau ada yang sakit datang aja ke Gedung DPR.”

Meski sempat memanas lantaran para pendemo yang memaksa masuk seluruhnya ke Gedung DPR, namun aksi para mahasiswa dari tiga universitas itu berakhir damai, dengan pengawalan ketat Petugas Kepolisian dan beberapa Anggota TNI.

Para Ketua dan Anggota DPR mengajak berdialog para mahasiswa duduk bersama dilantai halaman Gedung DPRK.

Koordinator Aksi Aswadi lingga dan Yeni Rowita saat menyampaikan orasinya, kami mengecam keras terhadap RUU KUHP yang bertentangan terhadap rakyat. Apalagi adanya pembatasan wanita yang bekerja malam diatas jam 10:00 dan didenda Rp1 juta karena dianggap sebagai gelandangan tercantum pada pasal 432 RUU KUHP.

“Kami mengecam keras tindakan revrensif oleh oknum-oknum Polri yang tidak bertanggung jawab,” teriak massa.

Dan pasal 604 dinilai memberikan keringanan para pelaku koruptor hanya mendapat ancaman pidana 2 tahun penjara. Yang seharusnya pidana 4 tahun penjara.

“Disini jelas kami menolak, DPR harus menyampaikan aspirasi kami ke DPR RI dan Presiden,” tambah orator lainnya, Eko.

Sementara itu Ketua DPRK Aceh Singkil Hasanuddin Aritonang, menyampaikan apresiasi setinggi nya terhadap kepedulian mahasiswa mewakili 126 ribu suara rakyat Aceh Singkil. Katanya DPRK Aceh Singkil menerima aspirasi mereka.

Hari itu juga, kata Hasanuddin, staf DPRK membuat surat dan menyampaikan aspirasi Mahasiswa tersebut ke DPR RI dan Presiden di Jakarta.

“Staf kami akan merangkum poin-poin tuntutan kalian. Setelah ini beberapa perwakilan Mahasiswa langsung menemui pihak Sekretariat untuk menyampaikan aspirasi yang masih perlu disampaikan untuk dibuatkan draf nya,” sebut Aritonang didampingi Pimpinan Dewan H Amaliun, H Fakhrudin Pardosi, Asmawati, Lesdin Tumangger, Taufik, Ramli Boga, Sarbaini, Ahmad Fadli, Amran Sidik, dan lainnya, serta Kabag Ops Polres Aceh Singkil Kompol Erwinsyah.

Reporter: Saleh