LANGSA – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Langsa mengecam aksi pencatutan nama wartawan harian Waspada atas nama Munawar yang juga Sekretaris PWI Kota Langsa, untuk tindakan tercela berupa pemerasan terhadap sejumlah tokoh baik di Aceh maupun luar Aceh beberapa waktu lalu, hal tersebut dijelaskan kepada media ini. Minggu (14/6/2020).
Akibat aksi tercela oknum tidak bertanggungjawab tersebut, wartawan Harian Waspada atas nama Munawar yang bertugas di wilayah Kota Langsa menjadi resah. Pasalnya, sejumlah korban yang menjadi target pemerasan menghubungi dirinya dan meminta klarifikasi melalui lembaga PWI Langsa dan Aceh.
“Tentu tindakan oknum yang mengatasnamakan nama saya, tegas ‘Munawar’ untuk memeras beberapa orang di Aceh serta Banten, sangat merugikan diri saya baik secara personal maupun profesi sebagai jurnalis. Karenanya, melalui media ini perlu saya jelaskan duduk persoalan yang sebenarnya bahwa itu bukan saya dan saya mengecam keras tindakan tersebut,” demikian ditegaskan Sekretaris PWI Langsa yang juga korban pencatutan nama, (Munawar menjadi korban – red).
Munawar menjelaskan, aksi pencatutan namanya oleh oknum tidak bertanggungjawab yang sampai saat ini belum diketahui statusnya untuk melakukan pemerasan terhadap sejumlah tokoh, sudah berlangsung sebanyak tiga kali terhadap tiga korban.
Lanjutnya, kali pertama pelaku menyasar korban atas nama Madsari, Sekretaris PWI Cilegon, Banten. Selanjutnya korban salah seorang tokoh di Banda Aceh dan kali ketiga terhadap korban atas nama Indra Gunawan Camat Simeulue Cut, Aceh. Dalam aksinya pelaku meminta korban untuk mengirimkan sejumlah uang disertai dengan ancaman mencemarkan nama baik korban melalui media sosial bila permintaan tersebut tidak dipenuhi.
“Korban yang mendapat pemerasan ini langsung mengkonfirmasi kebenaran aksi tersebut kepada saya melalui PWI Langsa dan Aceh, mungkin korban tahu kalau Munawar itu Sekretaris PWI Langsa. Namun setelah kita jelaskan, akhirnya korban paham bahwa pelaku pemerasan itu bukan saya, namun orang lain yang mencatut nama mirip saya dan foto saya,” sebut Munawar lagi.
Tembah Munawar, perlu juga dijelaskan bahwa pelaku menggunakan identitas atas nama Munawar Ibnu yang bekerja pada media waspadalangsa.com. Sementara dirinya memiliki identitas Munawar Bakhtiar dan bekerja pada harian Waspada terbitan Sumatera Utara.
“Satu-satunya yang benar dalam aksi pemerasan tersebut adalah pelaku menggunakan foto saya yang mungkin diambil dari media sosial, jadi saya pastikan bahwa pelaku pemerasan itu bukan saya,” sebut Munawar.
Munawar menjelaskan dalam melakukan aksi bejadnya, mungkin pelaku menggunakan foto, profesi dan indentitas yang diambil dari media sosial dan dijadikan sebagai DP WhatsApp, untuk meneror dan melakukan pemerasan.
Dalam hal ini, saya mengimbau jika ada seseorang mencatut nama dan foto dirinya untuk meminta sesuatu, apalagi memeras, sebaiknya jangan dilayani atau laporkan saja ke Polisi. “Minimal menghubungi saya langsung atau via telepon,” imbuh Munawar.
Reporter : Rusdi Hanafiah