MEDAN – Pangdam I/BB Mayjen TNI MS Fadhilah bersama Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani Sormin sangat menyesalkan insiden antara Danki A Yonif 123/RW Kapten Inf Ridwan dengan Kapolsek Pahae Jae, AKP Ramot Nababan SH.
Pangdam I/BB menegaskan telah mengirim tim investigasi untuk mengusut insiden bentrok di Pahae Jae, Kabupaten Tapanuli Utara.
“Tim investigasi Kodam I/BB dipimpim Asintel Kasdam I/BB, Kolonel Inf Baginta Bangun bersama Danpomdam I/BB, Kolonel Cpm Sudarma Setiawan. Mereka telah berangkat Kamis malam ke Tapanuli Utara,” ujar Pangdam kepada wartawan di Balai Prajurit Makodam I/BB, Jumat (28/2/2020).
Mayjen Fadhilah selaku Pangdam I/BB menyampaikan permohonan maaf kepada Polda sumatera utara serta semua komponen masyarakat di Kabupaten Tapanuli Utara.
Mayjen Fadhilah memastikan langkah-langkah pencegahan agar insiden ini tidak semakin membesar dan meluas lagi.
“ Suasana di Kecamatan Pahae Jae sudah kondusif. Bahkan Danrem 023/KS, Dandim 0210/TU serta Danyonif 123/RW juga saya perintahkan ke lokasi untuk bersama-sama mengendalikan situasi agar tidak kembali bergejolak,” terang Mayjen Fadhilah.
Pati TNI AD abituren Akmil 1988 ini memastikan, insiden Pahae ini terjadi antara oknum, bukan institusi sehingga soliditas tetap terjaga dengan baik dan kondusif.
“Secara institusi, menjadi kewajiban kita bersama TNI-Polri di wilayah Sumatera Utara ini untuk menjaga sinergitas dan membangun soliditas. Dan hal ini pun sudah saya laporkan kepada Pimpinan TNI di Jakarta,” ungkap Mayjen Fadhilah.
Mantan Kapuspen TNI ini kembali menjelaskan, Jumat pagi telah dilakukan langkah mediasi dengan para pihak agar insiden tidak berkelanjutan.
Kemudian melakukan pemeriksaan, khususnya kepada Danki A Yonif 123/RW dan Prajurit lainnya yang terlibat dalam insiden. Dan tentunya hasil pemeriksaan akan mengarah kepada proses penegakan hukum yang berlaku di TNI.
“Prosesnya sedang berjalan, berikan waktu. Karena tidak bisa cepat, agar pemeriksaan tepat sasaran. Tapi saya pastikan, yang bersalah akan mendapatkan hukuman yang sesuai,” tegasnya.
Hal senada juga disampaikan Kapoldasu Irjen Pol Martuani Sormin, memastikan insiden ini hanya kesalahpahaman antar oknum yang terlibat cekcok.
“Saya tegaskan seluruh personel di jajaran agar insiden kesalahpahaman seperti ini tidak boleh terjadi dan terulang kembali di masa depan,” ucap Martuani Sormin.
Irjen Pol Martuani Sormin mengatakan telah mengirim Kabid Propam Polda Sumut sebagai tim investigasi dari Polda Sumut
“Begitu kejadian, saya langsung koordinasi dengan Pangdam I/BB, termasuk berbicara dengan Danrem 023/KS, Dandim 0210/TU, Danyon, serta Kapolres dan Kapolsek. Jadi sekali lagi, ini hanya kesalahpahaman saja, dan kalau Kodam I/BB mengirim Asintel serta Danpomdam, kita mengirim Kabid Propam,” jelasnya.
Akpol 1987, Putra Pangaribuan itu menegaskan sinergitas dan soliditas TNI-Polri ke depan harus lebih dirajut dengan baik untuk menjaga kedaulatan NKRI.
“Baju yang kita pakai ini hanya beda warna, karena sesungguhnya tugas kita sama, yakni menjaga kedaulatan NKRI. Dan besok(Sabtu, 29/2/2020). Saya bersama Pangdam I/BB akan bersama-sama ke lokasi. Semoga kehadiran kita nanti akan menjadikan situasi benar-benar kondusif,”terangnya .
Sebelumnya, keributan antara kedua oknum Danki A Yonif 123/RW Kapten Inf Ridwan dengan Kapolsek Pahae Jae AKP Ramot S Nababan berawal laka tunggal mobil truk Fuso BB 9119 FA.
Akibatnya ruas Jalinsum Silangkitang Kecamatan Pahae Jae Kabupaten Tapanuli Utara mengalami kemacetan, Kamis(27/2/2020).
Menurut keterangan, Babinsa Koramil 25/Pahae Jae, Serda Ahmad Husein Pulungan dan Serka Ahmad Gojali Lubis saat itu Danki A Yonif 123/RJW Kapten Inf Riduan melintas di Jalinsum tepatnya Desa Silangkitang usai melakukan tugas dari Mako Yonif 123/RJW di Kabupaten Tapanuli Selatan sekitar pukul 13.30WIB.
Dilokasi kejadian, Kapten Inf Riduan bertemu Kapolsek Pahae Jae AKP Ramot Soala Gogo Nababan SH terjadi adu mulut hingga berujung pemukulan serta reaksi spontan masyarakat.
Reporter : Toni Hutagalung.