Diduga Korban Begal, Pasutri Ditemukan Tewas di Kebun Tebu

BINJAI | Pembunuhan sadis kembali terjadi, pasangan suami istri (Pasutri) ditemukan tewas bersimbah darah di areal perkebunan tebu HGU PTPN II, tepatnya di Kelurahan Tunggurono, Kecamatan Binjai Timur, Binjai, Senin (22/2/2021) sekira pukul 09:00 WIB.

Pasutri yang diduga kuat sebagai korban pembunuhan itu, ditemukan tergeletak dengan posisi menelungkup di dalam parit sedalam kurang lebih 2 setengah meter. Diperkirakan korban tewas setelah mengalami aksi kekerasan oleh pelaku begal.

Informasi di lapangan, terlihat pihak kepolisian tengah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Tampak Kapolres Binjai AKBP Romadhoni Sutardjo SIK, menyaksikan langsung proses olah TKP yang dilakukan Kasat Reskrim Polres Binjai AKP Yayang Rizki Pratama SIK beserta jajaran, bersama dengan tim Inafis Polres Binjai.

Kondisi pasutri ini ketika pertama kali ditemukan cukup mengenaskan, terlihat kedua korban mengalami luka menganga di bagian kepala yang diduga bekas sabetan atau bacokan benda tajam, beberapa bagian tubuh lainnya juga ada yang terluka, namun, belum dapat dipastikan, berapa total keseluruhan luka yang diderita keduanya.

Berdasarkan informasi yang berhasil dirangkum di lapangan, kedua korban diketahui bernama Sugianto (56) dan Astuti (59), keduanya tercatat sebagai warga Desa Sei Mencirim Dusun VII Kampung Banten, Kecamatan Kutalimbaru, Deli Serdang.

Masih dari sumber yang sama, sebelum ditemukan tewas di lokasi kejadian, kedua korban, biasanya memang melalui jalan perkebunan tebu tersebut, untuk berbelanja segala macam barang dagangan ke Pasar Tavip Kota Binjai.

Diperkirakan, keduanya melintasi jalan tak beraspal itu sekitar pukul 04:00 WIB.
Biasanya, pasutri yang telah menikah selama 30 tahun lebih ini, ketika hendak pergi berbelanja barang dagangan kebutuhan sehari-hari, menunggangi sebuah kendaraan berupa sepeda motor merek Honda Vario warna putih. Namun, ketika ditemukan di lokasi tersebut, harta benda milik korban termasuk motor, telah lenyap.

Salah satu anak korban bernama Alika, sempat merasa curiga dengan keterlambatan waktu kepulangan dari Pasutri yang telah dikaruniai 8 orang anak ini. Hingga akhirnya ia menerima kabar tentang adanya penemuan mayat di perkebunan tebu, dan lantas memastikan, kalau kedua korban, ialah orang tuanya.

Sampai dengan berita ini diturunkan, pihak kepolisian masih belum bisa memberikan keterangan terkait penemuan mayat tersebut, karena, masih melakukan olah TKP dan pendalaman terkait siapa dan apa motif dari pelaku, yang diperkirakan berjumlah lebih dari 1 orang.

Reporter : Susanto