Pekerja Bubut di Medan Mengaku Mencuri Karena Kelaparan

Ilustrasi

MEDAN – Kisah Atek (40), pria yang sehari-harinya berprofesi sebagai tukang bubut ini sepertinya menggambarkan kondisi sebagian warga Kota Medan.

Pria yang berdomisili di Gang Banteng, Kelurahan Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia ini terpaksa mencuri setelah tertangkap mencuri beras.

Katanya, beras yang dicurinya lantaran pria malang ini sudah kelaparan pasca Pandemi Covid-19 menerpa.

Cerita ini terungkap setelah personel Polsek Medan Baru mengamankannya dari lokasi pencurian di Jalan Cinta karya, Lingkungan 6 Kelurahan Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia.

Di sana Atek diamankan karena mencuri 5 kilogram (Kg) beras.  

Terenyuh dengan cerita tersebut, Kapolsek Medan Baru, Kompol Martuasah Tobing memerintahkan Kanit Binmas nya, Iptu Hirlan Rudi Suprianto turun langsung ke lokasi tersangka diramaikan warga.

Ternyata yang bersangkutan sudah di kediamannya. Berhubung mereka sudah berdamai dengan warga yang berasnya dicuri.

Kepada Iptu Hirlan, tesangka Atek  menerangkan ia sudah sangat lapar berhubung apapun sudah tidak ada yang bisa dimasak untuk dimakan.

Tersangka mengatakan, istrinya dan ketiga anaknya meninggalkan dirinya bersama orang tuanya di Jalan Perjuangan Kelurahan Sari Rejo.

“Tersangka bekerja di Delitua hanya sebagai tukang bubut. Karena sepi pekerjaan, dirinya pun tidak mempunyai uang untuk membeli makanan, ” kata Hirlan.

Tersangka sebenarnya dapat bantuan beras, lanjut Hirlan Rudi, akan tetapi beras tersebut diberikan kepada istrinya untuk keperluan makan istri dan ke-3 anaknya.

“Karena tidak lagi ada yang bisa dimakan dan tidak mempunyai uang untuk membeli makanan, maka tersangka melakukan pencurian,” katanya.

Kemudian Kanit Binmas Polsek Medan Baru merespon perintah pimpinan untuk segera membantu yang bersangkutan dan memberikan bantuan sekedarnya berupa beras 1 goni berat 5 kg, telur 1 papan dan uang senilai Rp 150 ribu.

Yang bersangkutan mengucapkan terimakasih kepada Polri yang humanis, dan Kapolsek Medan Baru serta jajarannya yang menaruh kepedulian kepada masyarakat yang kurang mampu. (Diva Suwanda)