Pemkab Diminta Tertibkan Pedagang di Halaman Masjid Lama Kabanjahe

TANAH KARO – Keberadaan sejumlah pedagang yang menggelar dagangannya di halaman Masjid Lama di jalan Masjid Kelurahan Laucimba, Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo, sungguh terlihat kurang elok.

Para pedagang terlihat menggelar dagangannya tepat di halaman depan Masjid, sehingga menutup bangunan Masjid, terhalang barang dagangan pedagang yang berserak di halaman Masjid tersebut.

Selain terlihat kumuh dan merusak pemandangan, keberadaan kios-kios itu juga disebut sangat mengganggu para jemaah yang hendak beribadah sholat setiap harinya.

Karena, halaman depan Masjid yang seharusnya dapat difungsikan sebagai lahan parkir oleh para jemaah, dipakai pedagang untuk menggelar dagangannya.

“Terkadang umat yang ingin beribadah di Masjid Lama ini sulit mencari tempat parkir. Karena halaman depan masjid dipakai untuk berjualan,” ungkap Muhammad Siddiq Surbakti (68), pengurus Masjid Lama Kabanjahe saat ditemui orbitdigitaldaily.com, beberapa waktu lalu.

Muhammad Siddiq Surbakti juga mengatakan bahwa, dirinya selaku pengurus Masjid Lama Kabanjahe sudah pernah melayangkan surat kepada pihak Kelurahan Laucimba, sekaitan hal tersebut.

Yaitu, meminta pihak kelurahan bersama dinas terkait untuk menata para pedagang, terutama yang berada di halaman Masjid Lama Kabanjahe. Hal ini agar tercipta kebersihan dan keindahan serta kenyamanan beribadah.

Menanggapi hal tersebut, sejumlah masyarakat meminta agar pemerintah tidak tinggal diam, segera menuntaskan masalah ini. Apalagi Mesjid Lama Kabanjahe ini merupakan bangunan bersejarah dan salah satu Masjid tertua yang ada di Kabupaten Karo.

“Seharusnya, bangunan Masjid Lama ini dijaga dan dirawat. Karena Mesjid ini memiliki sejarah dalam perkembangan Islam di Kabupaten Karo,” ujar Bambang Irwanto (53), salah satu warga Kabanjahe ditemui orbitdigitaldaily.com di halaman Masjid Lama Kabanjahe, Selasa (28/1).

Untuk diketahui, bangunan Masjid Lama Kabanjahe merupakan salah satu bangunan Masjid tertua di Kabupaten Karo, yang dibangun pada masa penjajahan Kolonial Belanda, yakni dibangun mulai tahun 1902 dan selesai pada tahun 1904.

Bangunan Masjid ini pun belum ada yang berubah sejak awal dibangun sampai sekarang. Masih berdinding papan dan lantainya pun masih terbuat dari papan.

Reporter : David Kaka