Karo  

Pemkab Karo Apresiasi Ajakan Irjen Kementan RI Jaga Ketahanan Pangan

Bupati Karo Cory S Sebayang memberikan. cendramata kepada Irjen Kementan RI Jan S Maringka disaksikan Wabup Karo Theopilus Ginting dan Kadistan Metehsa Karo-Karo

KARO I Keberhasilan membangun pertanian tidak bisa dikerjakan sendiri, namun harus melibatkan berbagai pihak termasuk jajaran pemerintah daerah, sehingga tujuan pembangunan yang tepat waktu, tepat mutu dan tepat sasaran bisa tercapai.

Hal itu diungkapkan Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Pertanian Republik Indoesia (Kementan RI) Jan S. Maringka, saat menhadiri acara Dialog Jaga Pangan, bertema “Optimalisasi Fungsi Pengawasan Dalam Rangka Peningkatan Produksi Pertanian” Sabtu (17/6/2023) di Pendopo Rumah Dinas Bupati Karo, Jalan Veteran Kabanjahe.

Dikatakannya, selain bersinergi, aspek pengawasan menjadi penting mengawal implementasi program Kementan khususnya dalam menjamin keamanan dan kebutuhan pangan masyarakat Indonesia. Pengawasan itu, sekaligus merupakan upaya pemerintah dalam mempercepat terwujudnya kedaulatan pangan kita.

“Supaya tidak ada keragu-raguan semua pihak di daerah. Agar program pertanian tidak terhambat. Bersama aparat penegak hukum (APH), aparat pengawas internal pemerintah (APIP) dan pemerintah daerah bersama-sama kita mengawal program pertanian,” ajak Irjen Kementan RI Jan S Maringka.

“Saya yakin dengan melimpahnya produksi pertanian di Kabupaten Karo dapat menjaga ketahanan pangan kita. Jaga pangan bersama pemerintah daerah, kelompok tani dan didukung seluruh elemen masyarakat di Karo,” tandasnya.

Sementara, Bupati Karo Cory Sriwati Sebayang mengungkapkan, “sektor pertanian berpengaruh signifikan terhadap peningkatan ekonomi masyarakat Karo. Ditambah lagi potensi pertanian Karo sangat besar dengan mayoritas hasil produksinya jagung dan hortikultura berupa sayuran dan buah,” ujar Cory.

Berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Karo, tahun 2022 untuk produksi padi mencapai 111 ribu ton, penghasil jagung terbesar se-Sumut sebanyak 677 ribu ton, dan penghasil hortikuktura (sayur dan buah) terbesar di Sumut yang meliputi kubis 160 ribu ton; wortel 142 ribu ton; tomat 132 ribu ton; kentang 97 ribu ton; jeruk 203 ribu ton; krisan 7 juta potong; mawar 4 juta potong; sedap malam 1,3 juta potong. Selain itu, populasi sapi perah 3.500 ekor dan babi 22 ribu ekor juga terbesar di Sumatera Utara. Tahun ini, Kementerian Pertanian telah mengalokasikan bantuan pemerintah sekitar Rp 5 Milyar untuk Kabupaten Karo dan diharapkan dapat menjadi stimulan bagi sektor pertanian di Kabupaten Karo.

Reporter : Daniel Manik