TANAH KARO – Geriten adalah salah satu bentuk bangunan tradisional pada suku Karo yang berbentuk seperti rumah adat, tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi. Biasanya Geriten didirikan atau dibangun untuk menghormati leluhur yang sudah labih daulu menghadap sang pencipta. Dan kadang dimanfaatkan juga sebagai tempat berdialog sembari berdiskusi kecil bagi kelompok kecil keluarga yang mendirikan Geritan itu.
Karena itu Bupati Karo Terkelin Brahmana SH MH memandang perlu untuk menghadiri dan pengapresiasi peresmian Geriten Pulu Ganding didesa Beganding Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo, Sebab Geriten merupakan nudaya dan kearifan lokal yang perlu dilestarikan sebagai salah satu simbol budaya Karo.
Hal itu dikatakan Bupati Karo Terkelin Brahmana SH MH disela-sela menghadiri peresmian pembangunan Geriten Pulu Ganding di desa Beganding, Sabtu (7/3/2020).
Menurut Terkelin, pembangunan Geriten Pulu Ganding ini, sungguh kita apresiasi, “sebab ini salah satu ciri kebanggan kearifan lokal budaya Karo, yang sampai sekarang ini, belum punah, dizaman era digital ini masih bertahan, sungguh luar biasa,” sebutnya.
“Kita harus berpikir secara global, namun bertindak secara lokal, jadikan Griten pulu Gading menjadi Griten wisata, ikon ini bisa dikelola Bumdes, tinggal perangkat desa yang berkoordinasi dengan pemerintah camatnya,” ucapnya.
Sementara , pihak keluarga keturunan pendiri Geriten Pulu Gading, Pasinget Sitepu dan Tina br Sitepu mengatakan, sebelum Griten ini di renovasi, tahun 1926 Griten ini sudah ada, dan direnovasi tahun 1984, baru kemudian tahun 2019 direnovasi lagi, sehingga selesai 2020 baru diresmikan,” tuturya
“Apa yang telah diperbuat keturunan cucu Sitepu, untuk Griten Pulu Ganding Pasinget Sitepu, bukan hanya milik Marga Sitepu saja, atau masyarakat desa Beganding, akan tetapi Griten ini sudah milik masyarakat Karo semuanya,” pungkasnya.
Reporter : Daniel Manik