Terkelin Imbau BKSDA Bentuk Tim Sebelum Ada Korban Jiwa

TANAH KARO |Terlihatnya seekor harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatera) sedang berkeliaran di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Barisan sebulan terakhir ini, membuat warga di sekitar gunung Sibayak menjadi resah dan ketakutan.

Atas laporan keresahan masyarakat itu, Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara UPT Pengelolaan Tahura Bukit Barisan (PTBB) menyurati pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Utara.

Serta mengimbau masyarakat dan wisatawan supaya lebih waspada dan berhati-hati bila berkunjung ke Gunung Sibayak maupun Tahura.

Hal itu dikatakan Kepala UPT Pengelolaan Taman Hutan Raya Bukit Barisan Ir Ramlan Barus, saat menerima kunjungan Bupati karo Terkelin Brahmana SH MH, bersama Dandim 0205 Tanah Karo Letkol Kav Yuli Eko Hardyanto dan Kapolres Tanah Karo AKBP Yustinus Sety di Tahura BB Tongkoh.

Menurut Ramlan, pihaknya mengetahui seekor Harimau Sumatera ada berkeliaran di sekitar Gunung Sibayak dan kawasan Tahura atas adanya laporan dari beberapa orang saksi mata yang melihat langsung keberadaan Harimau Sumatera itu.

“Sesuai penuturan saksi mata, tepatnya tanggal 29 Agutus 2020 pemungut retribusi objek wisata Gunung Sibayak telah melihat seekor Harimau Sumatera sedang melintas ke pos pendakian gunung sibayak,” ungkapnya.

Kemudian tanggal 30 Agutus 2020 warga setempat juga melaporkan, telah melihat seekor Harimau Sumetera, disaat warga itu mencari tanaman obat ke hutan lereng pendakian Sibayak.

“Lalu dihari dan tanggal yang sama, pengunjung yang melintas di pos pendakian Gunung Sibayak juga melihat seekor Harimau Sumatera, dan sempat mengikuti dan mengejar mobil pengunjung yang sedang melintas,” terangnya.

Menyikapi laporan itu, pihak UPT Pengelolaan Tahura Bukit Barisan telah menyurati pihak berkompeten yaitu BKSDA Sumatera Utara, agar dapat memberikan bantuan penanganan konflik Harimau Sumatera dikawaaan Tahura Bukit Barisan, nomor :522/669/TAHURA – BB/10/2020 tanggal 10 Oktober 2020.

“Meskipun belum ada tim BKSDA turun secara fisik untuk mengecek Keberadaan harimau Sumatera ini, tim BKSDA bersama Wildlife Conservation Society (WCS) telah memasang kamera jebakan atau perangkap kamera (kamera trap) di tiga titik lokasi, Senen (12/10/2020) sebagai upaya langkah pendektesian melalui dengan sensor gerak dan sensor infra merah,” sebutnya.

“Mudah mudahan, dengan adanya kamera Trap dapat menjawab selama ini yang dikhawatirkan masyarakat setempat maupun pihak pengunjung yang hendak berwisata, bahwa Harimau Sumatera benar ada atau tidak ada. Namun demikian secara tekhnis kita tunggu pihak BKSD,” papar Ramlan Barus kepada tim Forkopimda Karo.

Menyahuti penjelasan Kepala UPT Pengelolaan Tahura Bukit Barisan Ramlan Barus, Bupati Karo Terkelin Brahmana SH MH mengatakan, setelah mendapat informasi bahwa ada Harimau Sumatera berkeliaran secara liar di sekitar pendakian gunung Sibayak, langsung mengajak Forkopimda ke Tahura, untuk mengecek kebenaran informasi itu.

“Ternyata penuturan kepala UPT Tahura Nukit Barisan atas informasi itu benar adanya, setelah mendengar keterangan dari saksi mata. Untuk itu Terkelin meminta kepada BKSDA segera bentuk tim dan lakukan pelacakan sebelum ada korban jiwa dari masyarakt maupun pengunjung yang hendak berwisata,” ucapnya.

“Jangan gara gara khabar seekor Harimau Sumatera berkeliaran, wisatawan enggan berkunjung kedaerah kita ini. Kita tunggu saja hasil pemantauan kamera Trap yang sudah dipasang di tiga titik itu. Mudah-mudahan dengan terpasangnya kamera Trap itu, dapat membantu petugas untuk melacak dan membuktikan informasi yang beredar,” ujar Terkelin.

“Untuk menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan, ada baiknya, untuk sementara tunda rencana perjalanan kearah pendakian pos Sibayak,” pungkas Terkelin.

Kapolres Tanah Karo AKBP Yustinus Setyo SIK dan Dandim 0205 /TK Letkol Kav Yuli Eko Hardyanto, demi kenyamanan dan keamanan pihaknya siap berkoordinasi dengan BKSDA dalam melakukan perburuan harimau Sumatera.

Reporter : Daniel Manik