Tarutung-ORBIT: Sistem drainase persawahan dua dusun (Sibuntuon dan Lumban Gaol), Desa Simanungkalit, Kecamatan Sipoholon, Tapanuli Utara kurang tertata apik, menyebabkan proses penyempitan lahan pertanian di daerah itu berlansung drastis.
Ata alasan itulah, Ir Anggiat Rajagukguk MM kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama staf teknis turun meninjau lokasi, Kamis (3/1/2019) sore.
Menurutnya, langkah awal solusi mengatasi banjir genangan di areal sawah warga agar terhindar dari laju penyempitan lahan akibat banjir genangan adalah pembersihan saluran drainase.
“Kita upayakan untuk mengangkat material di sepanjang drainase (pembersihan saluran), satu solusi hindari banjir genangan ini,” ujar Anggiat Rajagukguk kepada Orbitdigitaldaily.com di lokasi.
Dikatakan, perbantuan alat berat milik Pemda selalu siap dikerahkan dengan pengajuan permohonan desa. Jika hal itu dipenuhi dalam waktu dekat akan dilakukan penataan lanjutan sistem drainase hindari banjir kala musim hujan.
“Mohon kerja sama warga dusun dengan aparat desa dengan pola musyawarah. Ini harus diatasi secepatnya,” paparnya.
Diberitakan sebelumnya masyarakat tani di daerah itu berharap pembangunan irigasi Aek Sibudingding dari anggaran pemerintah dapat direalisasi.
Areal persawahan potensi sekitar dua ratus hektar milik warga di dua dusun, yakni Sibuntuon dan Lumban Gaol, selama 73 tahun Indonesia telah merdeka belum pernah tersentuh alokasi APBD dan APBN.
“Pemerataan sentuhan pembangunan di daerah ini belum berkeadilan. Selama 73 tahun irigasi ini belum pernah ditangani pemerintah,” terang warga M Simanungkalit (65) kepada Orbitdigitaldaiky.com, Minggu (29/7/2018) lalu.
Hal serupa diungkap Selamat Siregar, akibat minimnya perhatian Pemkab Taput selama ini, dalam peningkatan irigasi produksi gabah dari daerah itu mengalami penurunan drastis.
“Pengolahan sawah terganggu akibat tata kelola air yang masih sembrawut. Banjir kerap merusak lahan kami hingga timbulkan kerugian dan bila irigasi ditata dengan baik, dipastikan bisa menopang naiknya produksi gabah,” ungkap Selamat Siregar.
Rapma Simanungkalit, Anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Simanungkalit, mengatakan, usulan pembangunan irigasi dalam rapat Musrenbang Kecamatan telah berulangkali dimunculkan.
“Dalam beberapa kali rapat musyawarah desa dan kecamatan, titik usulan pembangunan irigasi Aek Sibudingding sudah dibahas dan sudah masuk dalam RPJMDes. Kita berharap kepada pemerintah agar direalisasi,” ujar Rapma.
Pantauan Orbitdigitaldaily.com, akibat sembrautnya irigasi seperti keluhan warga, puluhan hektar sawah milik warga saat ini jadi genangan air tidak termanfaatkan. Od-Jum