Trotoar Menganga di Kawasan Tugu Bambu Runcing Jiwa Pengguna Jalan Terancam

Penutup lobang saluran drainase di trotoar kawasan tugu Bambu Runcing Kabanjahe, persisnya di depan Percetakan Abdi Karya YPK GBKP menganga, sehingga dikeluhkan pengguna jalan. ORBIT/Daniel Manik

KARO (orbitdigital): Penutup lobang saluran drainase di trotoar di kawasan Tugu bambu runcing Jalan Kiras Bangun, Kabanjahe, persisnya di depan Percetakan Abdi Karya YPK GBKP, dikeluhkan pengguna jalan dan warga setempat. Pasalnya, lobang itu sudah lama menganga, sehingga sangat berbahaya bagi pengguna jalan, karena berada di bahu jalan.

“Sudah lama penutup trotoar itu menganga, tapi masih dibiarkan terbuka,” kecam Junen Purba (65), warga Gang Klasis, Jalan Kiras Bangun kepada orbitdigital , Selasa (16/7/2019). Disebutkannya lagi, sering berjalan pagi melintas di trotoar Jalan Kiras Bangun menemukan penutup lobang drainase tidak ada, sudah lama memang dibiarkan terbuka dan tidak kunjung diperbaiki dinas terkait.

“Saluran ini cukup dalam, apa bila hujan deras, limbah hujan di Jalan Veteran akan mengarah ke drainase ini, orang dewasa saja bisa hanyut, apalagi anak-anak, sangat riskan sekali. Sudah lama dibiarkan terbuka begitu saja,” katanya.

Melihat kondisi yang cukup mengkwatirkan itu, Junen Purba meminta Pemkab Karo melalui dinas terkait agar cepat tanggap. “Apa saja kerjanya Lurah Kampung Dalam, Camat Kabanjahe maupun dinas terkait,” kecamnya.

“Jangan dulu tunggu korban baru diperbaiki. Ini sebenarnya simpel saja, kalau penutup lobang trotoar yang dibawahnya parit jalan tidak ada, ya diperbaiki, tidak perlu konsultan dan pemborong yang mengerjakan. Tapi kenapa mesti penutup lubang parit jalan ini sudah lama dibiarkan terbuka sehingga mengancam pejalan kaki,” kesalnya.

Pantauan wartawan, bantalan penutup drainase dua titik di trotoar itu rusak. Sehingga, penutup beton trotoar tidak ada, otomatis parit jalan terbuka lebar setinggi dada orang dewasa sehingga sangat risakan bagi pejalan kaki, khususnya anak-anak yang bermain atau berjalan kaki.

Kondisi ini sangat mengganggu kenyamanan dan membahayakan pejalan kaki, terlebih ketika malam hari atau disaat hujan deras. Apalagi lokasi trotoar itu cukup ramai karena berada di lokasi stasiun pembantu angkutan kota Karya Transport di komplek Tugu Perjuangan Bambu Runcing yang nota bene ikon kota Kabanjahe. Tak pelak lagi hal itu merusak keindahan dan estetika seputaran Tugu Perjuangan Bambu Runcing. Od-23.